TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengaku tidak ada niat untuk menjatuhkan seseorang dengan "nyanyiannya" yang menyebut sejumlah nama politisi Dewan Perwakilan Rakyat bermain proyek. Nazaruddin mengaku semata-mata hanya ingin membantu Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Memang banyak orang yang tersinggung dan mengintimidasi. Tapi intinya saya sekarang sudah itikaf, saya akan betul-betul membantu KPK dengan apa adanya, jadi tidak ada kepentingan apa-apa," kata Nazaruddin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (29/8/2013) seusai diperiksa sebagai saksi kasus Hambalang dan sebagai tersangka kasus dugaan pencucian uang saham perdana PT Garuda.
Nazaruddin pun mempersilakan pihak yang merasa keberatan atas pernyataannya itu untuk melapor ke polisi.
"Siapa yang keberatan silakan laporkan saya pencemaran nama baik. Kalau nanti dipanggil KPK silakan klarifikasi baik-baik," katanya.
Nazaruddin juga menyinggung mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang kini ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah Hambalang. Sebelum Anas ditetapkan sebagai tersangka, Nazaruddin kerap menudingnya.
"Nanti kalau terima uang, balikin ke KPK, cepat-cepat, mudah-mudahan dimaafin daripada bilang saya ini, saya itu. Terakhir kayak Anas, satu rupiah gantung di Monas, berapa biayanya untuk beli tali?" ucap Nazaruddin.