TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak ada nama Jusuf Kalla dalam daftar kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, dan itu dimaklumi Komite lantaran mantan Wakil Presiden tersebut enggan masuk Demokrat kalau memang nanti terpilih.
Ketua Komite Maftuh Basyuni di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2013), menjelaskan, dari segi ketokohan, Kalla memiliki kualitas dan kapasitas mumpuni untuk bersaing dengan kandidat lain tapi menolak ikut.
"Tapi ini sangat tidak (mengganggu). Memang Pak JK punya bobot tersendiri. Dia mantan Ketua Umum Golkar, dan rasanya sulit untuk pindah ke Demokrat. Apa kata orang?" kata Maftuh kepada wartawan.
Salah satu syarat mutlak yang digariskan Komite adalah, kandidat yang dinyatakan memenangi Konvensi Capres Demokrat, dari partai lain, wajib menjadi kader. Dan selama menjadi peserta, harus nonaktif sementara dari partai lamanya.
Berdasarkan keputusan Komite, sudah 11 kandidat yang menyatakan siap mengikuti tahapan Konvensi selanjutnya. Tapi ada juga yang menerima undangan Komikemudian menolak, yakni Mahfud MD, Rustriningsih, dan Rusdi Kirana.
Maftuh memaklumi keputusan Mahfud yang menolak, lantaran melalui banyak pertimbangan seperti meminta masukan para kyai NU, tokoh Muhammadiyah, dan setelah salat Istikharah. Hal fundamental penolakannya, karena belum jelasnya hak dan kewajiban bagi calon kandidat.
Sementara untuk mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih, karena tidak bersedia lantaran ingin menjaga konstituennya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dan Rustri pun memilih tetap komit terhadap ideologi partainya.
Adapun CEO Lion Air, Rusdi Kirana, menolak, karena memilih konsentrasi mengurus bisnisnya di dunia penerbangan. Munvul kekhawatiran, apabila Rusdi tetap ikut konvensi akan mengganggu bisnisnya tersebut yang kini sedang melebarkan sayap ke luar negeri.
Menurut Maftuh, baik Mahfud, Rustri maupun Rusdi mendatangi undangan Komite, walau pada akhirnya menolak secara baik-baik, telah memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Konvensi yang dilakukan Komite.
"Mereka memberikan apresiasi karena Konvensi ini dilakukan Partai Demokrat beda dari kebiasaan. Itu suatu terobosan yang berbeda. Makanya ada kesempatan kepada orang dari luar Demokrat, karena kami ingin mendapat putra terbaik," ujarnya.
Adapun 11 nama kandidat adalah Ali Masykur Musa, Anies Rasyid Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Irawan Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.