News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buku Anas Tumbal Cikeas

Bajakan Buku Anas Tumbal Cikeas Dijual 3 Kali Harga Toko

Penulis: Domu D. Ambarita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bajakan buku Anas Tumbal Politik Cikeas dijual dengan harga lebih mahal dari edisi asli. Di perempatan, buku ini dijual Rp 150 ribu sampai Rp 160 ribu, padahal di toko buku hanya Rp 55 ribu per buku. Ma'mun Murod Al-Barbasy

Laporan Wartawan Tribunnews.com Domu D. Ambarita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Animo masyarakat untuk mendapatkan buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas, tampaknya terus meninggi sejak kali pertama dipasarkan, 23 Agustus 2013.

Begitu antusiasnya masyarakat terhadap buku AUTPC, sekarang telah beredar "versi bajakan" yang dijual di perempatan-perempatan jalan.

Buku bajakan itu, dijual dengan harga cukup fantastik, yakni antara Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu. Padahal harga buku itu di dua toko buku besar, Toko Buku Gramedia dan Toko Buku Gunung Agung, hanya Rp 55 ribu.

"Saya senang buku AUTPC mendapat sambutan luas di masyarakat. Bahkan sampai dijual versi bajakan dan buku fotokopian di jalan-jalan. Meski buku bajakan dan fotokopian tidak baik dan melanggar UU, tetapi sebagai penulis, saya tetap senang karena ternyata sambutan pembaca sangat tinggi," kata penulis buku Ma'mun Murod Al-Barbasy.

Menurut Ma'mun, kekinian, buku karangannya sudah dicetak edisi kedua dan sebentar lagi akan naik cetakan edisi ketiga.

"Senang karena informasi dan pesan-pesan moral politik yang terdapat dalam buku tersebut bisa sampai di masyarakat," kata Ma'mun, pengajar pada Universitas Muhhammadiyah Jakarta.

Ma'mun mengunggah selembar foto kiriman seorang temennya di akun Facebook pribadinya.

"Sekadar menegaskan dugaan awal akan kemungkinan buku AUTPC bakal dibajak, ternyata terbukti buku ini telah digandakan secara illegal dan dijual di lampu merah-lampu merah," tulis Ma'mun melalui akun Facebooknya.

Mantan Sekretaris Departemen Agama DPP Partai Demokrat berdecak sinis sebari bergumam, "Saya hanya bisa berujar: Duuuuh negeriku..."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini