TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Golkar Nurul Qomaril Arifin angkat suara, mengenai pro dan kontra perhelatan Miss World 2013 di Indonesia.
Rencananya, 130 kontestan Miss World mulai menjalani karantina di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, sekitar satu minggu. Malam puncak pemilihan Miss World akan digelar di Jakarta pada 28 September mendatang.
Aktris senior menuturkan, adalah hak setiap perempuan untuk mengekspresikan dirinya. Termasuk, melalui konteks kecantikan berlabel Miss Word.
Menurut politisi kelahiran Bandung, 18 Juli 1966, konteks kecantikan tidak semata-mata menitikberatkan pada soal fisik.
Karena, ada empat penilaian untuk menjadi perempuan terpilih, yaitu 4B, Beautiful, Brain, Behaviour, dan Brave. Juga, tak mudah dan tak semua perempuan memiliki kriteria tersebut.
Melalui gelaran Miss Word yang kali ini Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah, masalah budaya, justru dapat menghadirkan hal-hal yang menjadi kekuatan Indonsia.
"Kita juga memiliki posisi tawar untuk tidak memakai bikini. Banyak hal yang dapat diselaraskan dan tidak membunuh karakter perempuan Indonesia," ujar Nurul kepada Tribunnews.com, Rabu (4/9/2013).
Selain itu, lanjutnya, gelaran ini bisa dipakai untuk mengatakan kepada dunia, bahwa perempuan Indonesia memiliki karakter dan budaya yang tidak kalah dari negara-negara lain.
"Justru inilah salah satu kesempatan untuk berkompetisi di tingkat dunia. Jadi, saya berharap kita tidak melulu berprasangka buruk. Apalagi, datangnya dari perspektif laki-laki yang selalu memolitisasi tubuh perempuan," paparnya. (*)