Tribunnews.com - KASUS suap impor daging menyeret sejumlah nama-nama misterius. Ada Sengman, Dipo, Pak Lurah, Haji Susu, dan Bunda Putri.
Nama Sengman mulai perlahan terkuak. Dia disebut-sebut adalah pengusaha properti asal Palembang dan diduga dekat dengan Presiden SBY waktu menjabat komandan komando militer teritorial Sriwijaya di Sumatera Selatan.
Sementara Sekretaris Kabinet Dipo Alam membantah yang dimaksud dalam persidangan itu adalah namanya Dipo Alam.
Nama terakhir Bunda Putri menjadi sosok paling sangat misterius. Penyebutan nama Bunda Putri muncul dalam sidang lanjutan terdakwa kasus dugaan suap kuota impor daging sapi dan pencucian uang Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis 29 Agustus 2013 lalu.
Nama tersebut muncul setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memperdengarkan hasil sadapan perbincangan bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dengan anak Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin, dalam persidangan yang menghadirkan Ridwan Hakim sebagai saksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah.
Ucapan putra Hilmi itu ditanyakan oleh Ketua Majelis Hakim Nawawi Pomolango, dari hasil percakapan telepon antara Ridwan Hakim dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq serta Bunda Putri yang diduga memiliki peran penting dalam kasus itu.
Namun siapa sebenarnya sosok Bunda Putri ini memunculkan banyak spekulasi. Akhir pekan lalu, informasi yang diperoleh Tribunnews.com menyebutkan Bunda Putri adalah istri muda seorang pejabat Eselon 1 di Kementerian Pertanian.
Bunda Putri dalam kasus ini disebutkan memiliki peran penting dalam kuota impor sapi daging.
The Jakarta Post Selasa (3/9/2013) memberitakan kemungkinan Bunda mengacu kepada Sylvia Sholehah dari berbagai rujukan di media massa.
Sylvia dikenal sebagai teman dekat Ibu Negara Ani Yudhoyono. Bunda dispekulasikan berperan sebagai perantara bagi politisi dan pejabat pemerintah dengan kontraktor proyek "Hambalang."
Dia, kali pertama disebutkan dalam laporan investigasi terhadap Mindo Rosalina Manulang, mantan direktur pemasaran PT Anak Negeri, perusahaan yang dimiliki oleh mantan bendahara Demokrat Muhammad Nazaruddin.
"Wafid Muharram (mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga) mengatakan, ada seorang pengusaha yang direkomendasikan oleh Angelina Sondakh (mantan anggota DPR dari Partai Demokrat) yang ingin mengambil proyek tersebut, " ujar Mindo seperti dalam salinan laporan yang baru-baru ini dimuat The Jakarta Post.
"Dan ada juga seorang pengusaha yang direkomendasikan oleh departemen rumah tangga Cikeas. Tapi saya lupa namanya," tambah Mindo dalam laporan tersebut.
Dalam percakapan ketika pemeriksaan, "Cikeas" adalah sebutan bagi kediaman pribadi keluarga Presiden SBY di Bogor, Jawa Barat.
Pada tanggal 28 Mei, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Sylvia, yang juga akrab disapa Ibu Pur, sebagai saksi dalam kasus Hambalang.
Majalah Tempo, dalam berita sampul edisi 15 Juli 2013, menulis Sylvia yang disebut sebagai "Wanita Misterius" dalam kasus Hambalang adalah istri dari Purnomo.
Purnomo, adalah purnawirawan pejabat militer yang lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata (AKABRI ) pada tahun 1973, tahun yang sama dengan SBY.
Nah, jadi siapakah sebenarnya sosok Bunda Putri ini sampai sekarang tetap masih misterius. (aco)