Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rentetan sejumlah aksi penembakan terhadap anggota kepolisian di wilayah Polda Metro Jaya hingga saat ini pelaku utamanya belum tertangkap.
Tewasnya Bripka Sukardi sangat cukup menarik perhatian publik karena aksi penembakan yang awalnya terjadi di wilayah pinggiran kota Jakarta kini mulai masuk ke pusat Ibu Kota. Apalagi kejadian di tempat yang terbilang ramai dan tepat di depan gedung yang selalu menyita perhatian publik.
Melihat kejadian yang menimpa Bripka Sukardi seakan pelaku ingin menyedot perhatian publik apalagi di lakukan wilayah Jalan Rasuna Said rata-rata gedungnya memiliki CCTV. Kejadian penembakan tepat berada di depan gerbang KPK sehingga tentunya aksi penembakan terekam secara utuh sehingga pelakunya mudah diketahui.
Pelakunya pun tampak tenang melakukan aksinya, setelah menembak Bripka Sukardi seorang pelaku turun dari sepeda motornya dan mengambil pistol yang berada di holster sang polisi.
Apakah pelakunya teroris? Kepala Divisi Humas Polri tidak menampik bahwa aksi tersebut bagian dari teror.
"Kita tidak tutup satu asumsi saja semua kemungkinan terbuka saat ini, hasil terakhir apakah pelakunya sama dengan kejadian sebelumnya atau yang lainnya. Tentu kita bisa berasumsi berdasarkan gambaran pola atau modus operandi siapa sebenarnya pelaku penembakan," kata Ronny di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2013).
Melihat kejadian yang saat ini berada di pusat ibu kota, Polri pun sudah mengambil langkah pengamanan supaya aksi-aksi tersebut bisa diredam dan segera dilakukan penangkapan terhadap pelakunya.
"Polri tidak pernah gentar walaupun serangan dilakukan terhadap anggota Polri yang menyebabkan meninggal dunia. Polri melaksanakan sebagai bagian dari ibadah. Polri berjanji akan segera mengunkap kasus ini. Kami berharap masyarakat jangan takut, Polri tetap bekerja apa pun yang kami harus alami. Ini tugas kepolisian," ungkapnya.