Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eksekutor Bripka Sukardi di depan Gedung KPK melepaskan tiga kali tembakan ke arah anggota Polairud tersebut. Dua tembakan mengena, sedang satu tembakan lainnya meleset.
"Pelaku menembak tiga kali, dua mengenai korban satu lagi meleset," kata Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komjen Pol Oegroseno saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (11/9/2013). Oegro mengatakan dua tembakan pelaku mengenai dada korban sehingga korban meregang nyawa di lokasi kejadian.
"Dua luka tembaknya berada di dada," katanya.
Bripka Sukardi menjadi korban penembakan orang tidak dikenal saat mengawal enam truk pengangkut baja dari Tanjung Priok untuk pembangunan Tower Rusuna. Sukardi tersungkur lima meter di depan truk pengangkut baja yang beratnya puluhan ton dengan plat nomor B 9014 UPA berwarna hijau.
Truk tersebut mengangkut 13 batang baja dengan satu batang seberat 1045 KGS yang ditutup alumunium foil per batangnya.
Iring-iringan lima truk yang ada di belakangnya pun mendadak berhenti. Secara berurutan truk tersebut bernomor polisi B 9428 OU berwarna hijau, kemudian disusul truk B 9491 HW warna merah, D 8664 BD warna hijau, B 9567 HOUR merah, dan B 9567 HR putih. Semuanya mengangkut baja sepanjang lima meter sebanyak 13 buah.