News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Ditembak

Komisi III DPR Minta Polri Tak Usah Ribut soal Besar Anggaran

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah petugas kepolisian melihat kondisi rekan mereka, Briptu Ruslan Kusuma yang tertembak pada bagian kaki di Rumah Sakit Sentra Medika, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/9/2013). Korban yang merupakan anggota Samapta Mabes Polri ditembak dua orang tak dikenal usai mencuci motor di tempat cucian motor Arema, Jalan Raya Pekapuran, Cimanggis sekitar pukul 18.45 WIB. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TRIBUNNEWS.COM -  Komisi III DPR RI meminta Polri tidak meributkan anggaran sebagai satu di antara faktor pemicu terjadinya rentetan aksi penembakan terhadap polisi saat ini.

Sebab, Komisi III menilai anggaran yang dimiliki Polri saat ini sudah jauh lebih besar dibanding masih bergabung dengan ABRI dahulu.

"Anggaran polisi dulu ketika bersatu atas nama sangat kecil. Kalau sekarang lebih dari Rp 40 an triliun," kata Ketua Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika, Minggu (15/9/2013).

Lebih jauh Pasek menyarankan, Polri seharusnya bisa memanfaatkan anggaran tersebut secara maksimal untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan saat ini. Terlebih lanjut Pasek, Polri juga harus mampu menekan korupsi maupun penyelewengan di sektor pengadaan yang diduga masih mengemuka hingga saat ini.

"Korupsi harus dikurangin di bagian pengadaan. Makanya kalau pengadaan jangan segan dengan pengusaha, tapi sama bawahan dan masyarakat jadi alatnya sesuai," kata politisi asal Partai Demokrat tersebut.

Pasek mencontohkan satu di antara ketidakberesan dalam bidang pengadaan tersebut. "Misal alat sama dan harga sama tapi tetap saja diadakan yang berat padahal harganya sama," ujarnya.

Sehingga tambah Pasek, sudah saatnya Polri melakukan pembenahan di sektor pengadaan peralatan tersebut.

Sebagaimana diketahui di tempat yang sama, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F.Sompie menilai, terjadinya rangkaian aksi penembakan terhadap polisi akhir-akhir ini tak terlepas dari masih minimnya anggaran untuk melengkapi peralatan bagi anggota kepolisian di lapangan saat menjalankan tugas.

"Dari segi penganggaran misalnya saja rompi, body dan head protector itu khusus anggota yang punya tugas khusus seperti Densus 88. Mereka siap tempur. Tapi coba lihat anggota lalu lintas itu tidak dilengkapi," kata Ronny.

Ronny membandingkan hal ini jauh berbeda dengan yang dijumpainya di Singapura. Menurut dia, meski hanya bertugas mengamankan lalu lintas, anggota kepolisian di negara tersebut dilengkapi peralatan memadai. "Di Singapura saja ketika ada kejadian langsung disiapkan body protector, dan tongkat," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini