TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penolakan yang dilontarkan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman terhadap pencalonan Fauzi Bowo (Foke) sebagai Dubes Jerman mendapat pembelaan dari kerabat Foke yang juga pernah menuntut ilmu di Jerman.
Menurut Willianto Ismadi, suara PPI Jerman tak mewakili seluruh mahasiswa Indonesia yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Jerman. Willianto yang mendapat gelar insinyur dari Universitas Kaiserlautern tahun 1968 itu, mengungkapkan pengalamannya kala masih bersekolah di Jerman bersama Foke.
"Saya dukung penunjukan pak Fauzi sebagai Dubes Jerman. Selama di Jerman, pak Fauzi dikenal sebagai mahasiswa yang menonjol dan cerdas. Karya studynya sering dipamerkan sebagai contoh untuk mahasiswa lain. Dia juga menjadi teman yang baik untuk sharing pengalaman belajar, termasuk dengan saya," beber Willianto dalam pernyataannya, Senin (23/9/2013).
Willianto yang kini merupakan pengusaha di daerah Mangga Dua, menyatakan bahwa PPI hanya sebagian kecil mahasiswa yang berada di Jerman.
"Itu PPI sudah ada sejak dulu zaman kami kuliah. Disana (PPI) ada yang anak pejabat dan aktivisnya banyak yang drop out studynya," cetusnya.
Meski mengakui mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PPI dikenal cukup idealis, namun ia menilai penolakan PPI terhadap Foke sebagai Dubes Jerman tak mewakili semua mahasiswa Indonesia. Apalagi menurutnya perkumpulan-perkumpulan mahasiswa Indonesia banyak di Jerman.
"Belum tentu penolakan mereka (PPI) mewakili suara pelajar Indonesia. Karena banyak perkumpulan mahasiswa Indonesia, setiap tahun biasa ada perkumpulan," ujarnya.
Hal senada juga dilontarkan Wakil Sekjen Komunitas Alumni Akabri (Kompak) angkatan 78', Paimin Napitupulu, yang menilai upaya penolakan Foke sebagai Dubes Jerman oleh mahasiswa Jerman tak beralasan. Menurutnya penunjukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai Dubes Jerman telah melalui prosedur yang berlaku.
"Penunjukan pak Fauzi sebagai Dubes Jerman sudah melalui proses semestinya. Legislatif dan eksekutif telah menyetujuinya, jadi tak ada alasan untuk menolak," tandasnya.
Sebelumnya, Foke sendiri enggan menanggapi penolakan PPI Jerman terkait pencalonan dirinya sebagai Dubes Jerman. "Saya tidak akan tangapi secara terbuka. Tapi saya tetap akan tanggapi misalnya ada surat dari PPI Jerman soal pendapat-pendapat tersebut," kata Foke.
Foke mengatakan dalam alam demokrasi siapapun berhak serta memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapat.
"Jadi itu sah-sah saja. Yang menilai kapasitas yang diperlukan dalam konteks pengangkatan dubes ini pemerintah dan yang terhormat DPR RI. Ada juga kelompok PPI di Jerman yang punya pendapat berbeda," imbuhnya.