TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigadir Syahri Rahmad terancam mengalami cacat seumur hidup setelah ditembak bandar ganja Wahyuddin saat melakukan penyergapan.
Peluru yang dilesatkan dari pistol revolver Wahyuddin mengenai usus anggota Polsek Langsa Kota tersebut.
"Brigadir Syahri Rahmad saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Medan, korban sudah sadar setelah sebelumnya menjalani operasi dan dilakukan pembersihan usus," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan Divisi Humas Polri, Kombes Pol Rana S Permana di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2013).
Meskipun sudah sadarkan diri, tetapi dokter masih harus bekerja keras untuk memulihkan kembali anggota Polri yang terluka dalam tugas tersebut.
"Meskipun demikian, korban ada kemungkinan akan cacat seumur hidup, akan menderita kelumpuhan. Untuk itu tim dokter masih berusaha untuk mengembalikan kondisi korban agar sehat kembali," ucapnya.
Penembakan terjadi ketika Brigadir Syahri Rahmad yang sehari-hari bertugas di Polsek Langsa Kota ditembak saat menggerebek kediaman Wahyuddin yang diduga bandar ganja di Buket Seulamat, Sungai Raya, Rabu 18 September 2013.
Saat akan dilakukan penangkapan, tiba-tiba Wahyuddin mengeluarkan senjata api dan langsung menembak Brigadir Syahri di bagian perut sehingga anggota polisi tersebut mengalami luka serius.
Wahyuddin berhasil kabur saat itu, sementara Syahri dilarikan ke RS di Medan, Sumatera Utara karena kondisinya cukup parah dan hingga kini korban masih dirawat di rumah sakit.