TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ledakan Bom di Cireunde akan menambah kekhawatiran warga Jakarta. Di saat Polri belum berhasil menangkap para pelaku penembakan terhadap polisi, warga ibu kota kembali dikejutkan adanya ledakan bom di Cireunde, Tangerang Selatan.
"Para penjahat sepertinya makin leluasa melakukan aksi-aksi yang menakutkan warga jakarta. Mereka juga makin leluasa mempecundangi kepolisian. Ironisnya, polri seakan tidak berdaya. Kepolisian seharusnya malu besar dalam kasus ini. Sebab wilayah Tangerang Selatan sudah berkali kali menjadi sasaran para penjahat, mulai dari aksi penembakan polisi sebanyak empat kali dan kemudian terjadi ledakan bom di wilayah ini," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, Jumat (27/9/2013).
Kasus seperti ini, lanjut Neta, menunjukkan bahwa polri tidak bekerja serius dalam menjaga situasi kamtibmas di wilayah Tangerang Selatan, sehingga terus menerus kebobolan. Kasus ledakan bom ini, katanya lagi, berbeda dengan kasus penembakan polisi karena itu polri perlu mencermatinya dengan serius.
"Artinya, kasus ledakan di Cireunde ini merupakan ledakan bom yang keempat kalinya dalam tiga bulan terakhir, sejak hilangnya 250 dinamit di Tangerang Selatan . Ledakan bom pertama terjadi di polsek Rajapolah Tasikmalaya. Pelaku menggunakan modus baru, yakni bom panci. Lalu di viara di Jakarta Barat dan di Pospol Kaligawe semarang serta Cireunde," beber Neta.
Melihat tipikalnya, kasus yang sudah terjadi ini, Neta menegaskan kembali, mengindikasikan bahwa para teroris sedang melakukan uji coba membuat bom rakitan dengan formula baru. Polri patut mewaspadainya. Sebab, imbuhnya, beberapa saat sebelum ledakan bom besar di JW Marriot Kuningan juga terjadi kasus ledakan bom berkadar kecil di sejumlah tempat.
"Jadi, bukan mustahil ledakan-ledakan kecil ini sebuah indikasi akan adanya teror ledakan besar yang akan dilakukan para teroris. IPW melihat ada tiga indikasi untuk gejala teror besar ini. Kasus hilangnya 250 dinamit tak jelas rimbanya. Kemudian tokoh teroris Poso, Santoso belum tertangkap. Serta kader-kader tokoh teroris Solo almarhum Sigit Qurdowi yang mlakukan bom bunuh diri di polres Cirebon masih gentayangan. Polri perlu kerja keras," Neta mengingatkan.