TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejahatan diprediksi meningkat jelang Pemilu 2014.
Kriminolog Univesitas Indonesia Erlangga Mardiana mengatakan, segala sesuatu menjelang pemilu bisa dikait-kaitkan, misalnya persoalan ekonomi dikaitkan dengan politik, begitu juga sebaliknya.
Hal tersebut pun, bisa saja terjadi dalam peristiwa penembakan Aipda Anumerta Sukardi, di depan Gedung KPK, beberapa waktu lalu.
Bila melihat secara mikro, menurut Erlangga, peristiwa itu dilakukan untuk mengincar simbolis tempat, dan dalam konteks makro bisa dianggap sebagai bentuk pengalihan isu.
"Memang menjelang pemilu, banyak di luar dugaan, kejahatan sering jadi alat atau isu yang diciptakan untuk kepentingan politik, tapi orang tidak akan bisa membaca itu," paparnya, saat ditemui di Galery Kafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Menurut Erlangga, yang mengetahui persis motif penembakan tersebut adalah desainernya, bila kasus penembakan Aipda Sukardi memang merupakan bagian dari pengalihan isu.
"Itu sulit dibaca, karena itu permainan intelijen, bagaimana ini ada potensi jadi korban, potensi jadi pelaku, potensi untuk menjadikan situasi. Sepertinya, ada tujuan yang ingin disampaikan," jelasnya. (*)