TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Meski sudah mengerahkan 11 ribu pasukan, TNI-Polri tetap meminta bantuan masyarakat untuk mengamankan KTT APEC 2013, awal Oktober nanti.
Salah satu unsur masyarakat yang dilibatkan adalah pecalang atau petugas keamanan desa adat di Bali.
Keberadaan pecalang dinilai penting untuk meminimalisasi penduduk yang tidak memiliki identitas lengkap, dan berpotensi mengganggu keamanan KTT APEC.
"Dalam pengamanan ini, kami melibatkan masyarakat, termasuk pecalang. Itulah bagian filter kami, kalau ada kegiatan-kegiatan masyarakat yang mengancam event APEC," ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo, usai apel gelar pasukan di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Kamis (26/9/2013).
Sejumlah organisasi masyarakat, seperti Laskar Bali, juga dilibatkan dalam pengamanan APEC, dan ikut dalam apel gelar pasukan siang tadi.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 ribu pasukan gabungan TNI-Polri disiagakan untuk pengamanan KTT ke-21 APEC, di Nusa Dua Bali, pekan depan.
Pasukan gabungan disebar di seluruh titik vital, seperti lokasi konferensi, pintu masuk ke Bali, hingga obyek-obyek wisata. (*)