TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Program Institut Demokrasi, Andi Ghani menyarankan untuk mencalonkan Joko Widodo sebagai calon presiden 2014 sebelum berlangsungnya pemilu legislatif.
Seperti diketahui saat ini nama Jokowi selalu unggul dalam survei yang kerap diadakan berbagai lembaga yang kerap mengalahkan nama-nama tokoh lainnya.
"Sebaiknya sebelum pileg untuk deklarasikan Jokowi," kata Andi dalam diskusi 'Golput dan Fenomena Jokowi' di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Andi menuturkan, dengan diumumkannya Jokowi sebagai capres sebelum pileg diyakininya akan mendongkrak perolehan suara dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Selain itu, suara golput yang selama ini ada juga akan pindah mendukung bekas Walikota Solo itu.
"Dengan mencalonkan Jokowi berpeluang memindahkan angka golput ke PDI P yang juga berfungsi untuk menambah suara di pileg," ujarnya.
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) juga mengatakan, dengan mengumumkan Jokowi sebagai Capres di 2014, tentunya akan menambah suara guna mencapai 20 persen suara di DPR dalam pemilihan legislatif 2014 sesuai UU Pilpres yang tentang presidential threshold.
"Dengan tercapainya 20 persen suara tersebut tentu akan lebih mudah PDIP dalam mengusung Jokowi," katanya.