TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persoalan golput dalam pemilihan umum masih membayangi pada 2014 nanti. Namun, angka golput itu dapat ditekan jika Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mencalonkan diri sebagai presiden. Hal itu dikatakan oleh Andi Ghani, Direktur Program Institut Demokrasi.
"Saya meyakini dengan Jokowi maju sebagai calon presiden, akan mengurangi potensi golput kedepan," kata Andi dalam diskusi 'Golput dan Fenomena Jokowi' di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Andi menuturkan, dengan majunya Jokowi sebagai Capres di 2014, akan ada dapat mengubah negeri yang sesuai keinginan rakyat. Potensi golput itu akan berkurang di masyarakat perkotaan yang memiliki golput dengan idealisme tinggi.
"Saya meyakini dengan Jokowi maju sebagai Capres akan mengurangi angka golput sebesar 40 persen," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu.
Andi mengatakan, sosok Jokowi adalah figur yang natural dalam menjalankan tugasnya. Blusukan yang selama ini diterapkan Jokowi merupakan nilai lebih yang tidak bisa ditiru oleh tokoh siapapun, karena itu adalah sifat aslinya turun ke masyarakat.
"Dia (Jokowi) memang tidak bisa dimainkan oleh kekuatan politik apapun," katanya.