News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akil Mochtar Ditangkap KPK

Ibunda Susi Kaget KPK Temukan Tas Isi Rp 1 Miliar di Lemarinya

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susi Tur Andayani (47)pengacara asal Lampung yang ditangkap KPK terkait suap sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi, Susi tur Andayani

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pengacara bernama Susi Tur Andayani (47) menjadi satu dari belasan orang yang diamankan petugas KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di beberapa tempat, di Jakarta dan Banten, pada Rabu (2/10/2013) malam.

Susi yang merupakan anggota tim pengacara pemohon sengketa Pilkada Lebak, Amir Hamzah dan H Kasmin, ditangkap di Lebak, Banten, atas dugaan terlibat penyuapan Rp 1 miliar kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.

Perempuan kelahiran Jakarta yang kini tinggal di Bandar Lampung itu diduga menjadi perantara aliran dana Rp 1 miliar dari adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chairy Wardana atau Tubagus Wawan, kepada Akil.

Pihak KPK menemukan uang Rp 1 miliar yang disimpan oleh Susi di rumah orang tuanya, Tebet, Jaksel, pada Rabu (2/10/2013) malam atau tak lama setelah Susi ditangkap di Lebak.

Uang Rp 1 miliar tersebut diduga berasal dari Wawan, yang diketahui juga sebagai suami dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

Penyerahan dilakukan di apartemen Aston. Kala itu, Wawan menitipkan duit melalui anak buahnya yang berinisial F.

Kini, Susi, Wawan, dan Akil Mochtar sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh pihak KPK atas tuduhan terlibat penyuapan sengketa Pilkada Lebak.

Selain sengketa Pilkada Lebak, KPK juga menangkap Akil Mochtar dan tiga orang lainnya atas dugaan suap terkait sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Ketiga orang tersebut adalah anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Chairunnisa, Bupati Gunung Mas Hambit Bintih, dan pengusaha asal Kalteng Cornelis Nalau.

Saat ditemui Tribun di rumahnya, kawasan Tebet Barat, Jaksel, Jumat (4/10/2013), Ibunda Susi, Siti Mariam, mengaku masih syok dan tidak percaya anak keempatnya dari lima bersaudara, Susi Tur Andayani, ditangkap petugas KPK karena diduga terlibat penyuapan.

Dengan suara bergetar, perempuan 71 tahun itu menceritakan temuan uang Rp 1 miliar di rumahnya sehingga membuat dirinya dan anak ketiganya, Karyadi Gunandi alias Gun, ikut diperiksa di kantor KPK.

"Saya waktu itu kaget banget, mas. Sekarang saja masih deg-degan," ucap Mariam.

Mariam mengaku, rumahnya kedatangan lebih lima petugas KPK pada Rabu malam sekitar pukul 10.30 WIB, saat dirinya sedang tidur. Ia pun kaget karena para tamu di malam hari itu adalah petugas KPK.

"Waktu itu, saya lagi tidur. Lalu dibangunkan sama anak, kakaknya Susi yang pertama, si Bambang. Katanya Bambang, ada tamu. Saya bilang besok saja,sudah malam. Tapi, anak saya bilang, tamunya dari KPK. Yah, saya kaget langsung bangun dan mereka sudah di ruang tamu," ujar Mariam.

Saat itu, petugas KPK menanyakan Mariam, Bambang, dan Gun, tentang keberadaan tas yang pernah dititipkan oleh Susi. Baik Mariam maupun Bambang mengaku tak mengerti dan tak mengetahui tas yang dimaksud.

Namun, Gun langsung mengaku sempat melihat sebuah tas travel berwarna biru yang diletakkan oleh Susi di sebuah lemari, di kamar tidur. Gun pun menunjukan petugas KPK tentang tas yang dimaksudnya itu.

Gun membawa tas yang dimaksudnya itu ke ruang tamu. Di ruangan itu, sudah hadir Ketua RT setempat, Pardjono (69). Ia diundang petugas KPK untuk menyaksikan kegiatan pihak komisi antirasuah ini.

Seorang petugas KPK membuka tas tersebut. Dari dalam tas itu, petugas menemukan tumpukan uang dalam bentuk Rp 100 ribuan dan Rp 50 ribuan berjumlah Rp 1 miliar.

Mariam mengaku hanya bisa terperangah sesaat petugas KPK membuka dan mengeluarkan satu per satu tumpukan uang itu dari dalam tas travel tersebut.

"Yah, saya kaget, pas dibuka kok ada uang banyak banget. Saya enggak mengira. Saya juga enggak tahu Susi taro tas isi uang di lemari. Saya tanya ke petugas KPK itu, ini uang apa, Pak? Katanya, ini bukan uang korupsi, kata mereka ini ada penyuaan tapi masih belum diserahkan. Saya kaget banget. Sekarang saja masih deg-degan, masih ngos-ngosan kalau ingat itu," papar Mariam.

Menurut Mariam, sebelum temuan uang Rp 1 miliar itu, Susi datang ke rumah sehari sebelumnya atau pada Selasa (1/10/2013) malam.

Sebelum tiba di rumah, Susi menelepon dan minta bantuan kakaknya, Gun, untuk membawakan tas dari taksi yang ditumpanginya.

"Susi kalau dari mana-mana suka bawa koper, misal bawa oleh-oleh dari Lampung, lalu dia minta tunggu di depan jalan. Nah, waktu malam tu, Gun enggak tahu barang itu isinya uang, dia cuma bawain saja sampai ke dalam rumah. Setelah itu, Gun bilang, lihat Susi meletakkan tasnya itu ke lemari," jelasnya.

Mariam menegaskan, dirinya sama sekali tidak mengetahui asal-usul dan peruntukkan uang Rp 1 miliar di dalam tas travel milik Susi itu.

"Saya kemarin ditanya-tanya sama petugas di kantor KPK, jawabannya yah sama, memang saya enggak tahu apa-apa. Karena memang Susi kalau datang ke rumah, menginap malamnya, lalu besoknya keluar lag, dan dia cuma bilang mau ada urusan," kata Mariam.

Sementara itu, Gun membenarkan bahwa dirinya sempat diminta bantuan untuk membawakan sebuah tas travel berwarna biru dari taksi yang ditumpangi oleh adiknya, Susi.

"Sebelum tas dibawa sama petugas KPK kemarin malam, Susi memang sempat ke sini, kira-kira waktu itu sudah jam 12 malam. Tapi, kata dia, sebenarnya dia sudah di Jakarta dari siangnya," kata Gun.

"Waktu saya di ruangan ini, ada telepon dari dia. Saya disuruh ambil tas dari taksi. Dia bilangnya, 'Tolong 15 menit lagi dari sekarang datang ke jalan di depan, karena ada barang yang harus dibawa. Lalu saya ke depan. Lalu diminta tolong bawakan tas yang ada di samping dia duduk, di kursi belakang. Itu tas travel warna biru. Setelah tasnya saya bawain, sama Susi tasnya ditaro di lemari," papar Gun.

Gun pun mengaku tidak mengetahui, ternyata isi tas yang dibawakannya dari taksi itu adalah uang sebanyak Rp 1 miliar.

"Ini saya baru selesai ditanya-tanya di KPK jam 1 malam. Saya ditanya terus soal itu, tapi saya memang enggak tahu isinya. Baru tahu setelah tasnya dibuka sama KPK," ujar Gun.

Menurut Gun, kamar tempat lemari penyimpanan tas travel tersebut adalah kamar Susi. Namun, lemari yang digunakan untuk menyimpan tas tersebut adalah milik ibunya, Mariam. "Karena saya sakit, saya kalau ketemu di rumah jarang bicara dengan Susi," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini