TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Istri Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, Ny Ratu Rita, Jumat (4/10) sore, akhirnya bisa menemui suaminya di Rumah Tahanan Negara KPK, setelah ditolak petugas keamanan.
Kendati tak sepatah kata diucapkan, mata dan wajah Rita membersitkan amarah dan kesedihan mendalam.
Mengenakan long dress kuning bermotif bunga, Ny Ratu tiba di kanor KPK sekitar pukul 14.30 WIB. Ia didampingi dua kerabatnya, perempuan dan laki-laki. Kedua mata Ratu sembab.
Ia segera dipersilakan petugas keamanan masuk setelah diberi tanda pengenal dari KPK, meskipun kemarin bukan termasuk jadwal besuk.
KPK menetapan hari besuk, Senin dan Kamis setiap pekan. Kamis (3/10) malam lalu, Ratu sempat ditolak saat ingin bertemu Akil.
Tepatnya pukul 23.50, kala itu Ratu bersama dua orang, satu di antaranya ajudan Akil tiba di ruang tamu KPK.
Mereka menenteng koper ukuran sedang dan bungkusan. Setelah barang bawaan dicek petugas, mereka diminta kembali. Alasan petugas, malam itu tak ada jam besuk yang diperkenankan.
Ratu kemarin akhirnya lega setelah diperkenankan menemui Akil, meski dua kerabatnya tak boleh ikut masuk Rutan.
"Untuk keluarga bisa membesuk di luar jam besok, asal mendapatkan izin kepala Rutan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi.
Sekitar pukul 15.50, perempuan berambut pendek itu kembali ke lobi KPK. Ia menitipkan sesuatu dalam kantong plastik merah kepada petugas keamanan.
Ratu kemudian keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 16.05. Ia perlu berjalan cepat menuju Innova hitam bernopol B 1693 SZJ yang menunggunya di pinggir jalan, depan Gedung KPK.
Tak sepatah kata pun diucapkan Ny Ratu, meski dicecar pertanyaan para wartawan.
Ratu memilih menundukan kepala dan sesekali menutupi wajah untuk menghindari jepretan kamera fotografer.
Menurut adik Akil, Mulyani Mochtar, kakaknya sempat bingung saat ditangkap KPK. Rabu (2/10) malam lalu, Akil sedang mandi ketika diberitahu ajudannya ada tamu.
Belum sempat berkenalan dan ngobrol dengan tamu (Chairun Nisa dan Cornelis), petugas KPK yang telah di ruang tamu langsung menangkapnya.
"Waktu itu Pak Akil baru keluar kamar mau menemui tamu, tapi orang KPK sudah di ruang tamu," jelas Mulyani.
Kepada petugas KPK, Akil saat tegas menyatakan tak mengenal Chairun Nisa dan Cornelis, namun tak digubris.
"Orang itu saya nggak kenal. Satu perempuan dan satu laki," kata Akil, usai diperiksa penyidik.
"Ada orang datang ke rumah saya sekitar jam sembilan (malam), ngakunya dari Kalimantan Tengah, saya masih di dalam. Terus dikasih tahu (ajudan) ada tamu," jelasnya santai.
Akil yang kelahiran Putussibau, Kalbar ini, saat ia keluar kamar, petugas KPK sudah terlihat. Mereka langsung menggeledah dan menemukan amplop berisi uang.
Berarti Bapak dijebak? "Bukan dijebak, saya tidak tahu maksud dan kepentingannya apa," tegasnya. (tribunnews/win/lau/ivo/zul)