News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ratu Atut dan Kroni

Juru Bicara: Tak Ada Kepentingan Atut Suap Akil

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2013). Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Susi Tur Andayani terkait kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Ratu Atut Chosiyah disebut tidak memiliki kepentingan untuk menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif Akil Mochtar dalam kasus perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Kepala Daerah Kabupaten Lebak.

Atut mengaku tidak memiliki kepentingan di Pilkada tersebut terlebih tidak ada keluarga Atut yang mencalonkan diri.

"Tidak ada kepentingannya. Karena yang bertarung di Kabupaten Lebak itu bukan dari keluarga Bu Atut. Yang bertarung di Kabupaten Lebak itu adalah kader partai Golkar melawan putri dari bupati lebak. Dalam pilkada kalah 60:30. Konyol sekali bila Bu Atut menyuap agar Pilkada diulang padahal nggak ada keluarganya," ujar juru bicara keluarga Atut yakni Fitron Nur Ikhsan usai diskusi di Jakarta, Sabtu (12/10/2013)

Ratu Atut sendiri sempat memerintahkan kepada dirinya untuk mencari-informasi penangkapan adiknya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan alias Wawan. Setela mengetahui penangkapan tersebut terkait kasus Pilkada, Atut mengaku tidak mengerti apa hubungannya.

"Saya sempat tanyakan ke ibu gubernur mengenai kasus yang menimpa adiknya. Dari pagi sampai sore Ibu Atut meminta saya untuk mengamati di internet itu kasus apa. 'Searching' di google dan pantau di tv. Begitu dibilang Pilkada Lebak ibu terkejut. Ibu tidak mengerti ini titik temunya dimananya," kata dia.

Sekedar informasi, Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan pemohon pasangan calon bupati Amir Hamzah–Kasmin yang didukung Partai Golkar dalam sengketa Kabupaten Lebak.

Psangan Amir - Kasmin kalah dengan pasangan Iti Octavia–Ade Sumardi dalam Pilkada Kabupaten Lebak. Tetapi melalui Keputusan Nomor 111/PHPU.D-XI/2013, MK memerintahkan kepada KPU Kabupaten Lebak untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Atas kasus dugaan suap itu, selain Akil Mochtar, KPK dan TB Chairy Wardhana,  Susi Tur Andayani yang statusnya sebagai pengacara Amir Hamzah, ditetapkan sebagai tersangka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini