"Untuk di kantor DPP LDII ini kita mengerahkan setiap Pimpinan Cabang (setingkat kecamatan) mengirimkan 1 orang pengendara dan 1 buah motor untuk mengangkut masing-masing 50 hingga 100 paket daging kurban. Mereka adalah perwakilan dari tiap kecamatan, dan mereka sudah punya titik penyebaran daging di lokasi-lokasi tertentu. Selain menggunakan motor, tebar daging kurban juga dilaksanakan serentak di sekitar 330 Majelis Taklim (kelompok pengajian) yang ada di DKI Jakarta," kata Teddy.
Teddy mengatakan rata-rata setiap majelis taklim membagikan 200-an paket daging kurban di sekitar lingkungan masing-masing. Jadi total, warga LDII se-DKI membagikan sekitar 50.000 paket.
"Pembagiannya ada yang melalui Ojek Tebar Daging Qurban dan selebihnya dibagikan langsung oleh pengurus majelis taklim kami di lingkungannya. Hal ini untuk menghindari adanya kerusuhan akibat berebut mendapatkan daging. Kami tidak ingin hal seperti itu terjadi. Untuk paket yang dibagikan secara nasional, kami tidak pernah menghitungnya,"
tegas Teddy.
KH Abdullah Syam merasa bersyukur di tengah kenaikan harga hewan ternyata animo warga LDII untuk berkurban justru meningkat.
"Dari tahun ke tahun harga hewan kurban selalu naik sekitar 15 sampai 25 persen, namun alhamdulillah, hal tersebut tidak begitu mempengaruhi animo warga kami untuk berkurban. Pada tahun 2009 kita menyembelih 7.909 ekor sapi dan 13.431 ekor kambing. Kalau tahun 2010 sebanyak 12.951 sapi dan 16.098 ekor kambing. Tahun 2011 tercatat 1.400 ekor sapi dan 17.657 ekor kambing. Sedangkan pada 2012 tercatat 14.950 ekor sapi dan 18.500 ekor sapi. Tahun 2013 ini berdasar data sementara sampai pukul 11.00 siang ini warga LDII berkurban sebanyak 9.352 ekor sapi dan 7.659 ekor kambing," ujar Syam.
Peningkatan jumlah hewan kurban dari tahun ke tahun merupakan salah satu indikasi pertambahan warga LDII.
"Bisa diartikan juga bahwa metoda dakwah yang dikembangkan LDII makin luas dan diterima umat," tegas Abdullah Syam.