Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku pembacokan dan penusukan terhadap anggota Brimob Mabes Polri, Kedung Halang, Brigadir M Syarif Mappa, hingga tewas di Jalan Tanjung Barat, Pasar Minggu, di dekat Apotik Sari Sakti, Pejaten Timur, Minggu (27/10/2013) malam lalu masih berkeliaran.
Polisi belum berhasil membekuk pelaku yang teridentifikasi merupakan kondektur metro mini S 64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan, berinisial AK.
Sebelum ditemukan tewas, Brigadir Syarif sempat naik metromini dimana pelaku merupakan kondektur atau kernetnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan sampai Kamis (31/10/2013) sore, pelaku untuk sementara masih dalam pencarian pihaknya.
"Identitasnya berinisial AK. Dia kondektur metromini dan merupakan pelaku tunggal, untuk sementara ini," beber Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis sore.
Menurut Rikwanto, selain memburu AK, polisi juga mencari sopir metromini tersebut, karena diduga kuat tahu kejadian ini dan apa penyebabnya pelaku membacok korban.
"Inisial sopirnya, M. Mudah-mudahan bisa segera ditemukan," ujarnya.
Rikwanto menuturkan saat bertemu dengan dua rekannya, AM dan AP, sebelum peristiwa pembacokan itu, tidak ada masalah yang mereka bahas atau persoalan apapun.
"Mereka bertemu karena memang satu daerah asal. Kedua rekannya tidak terkait perkelahian, namun ditemukan narkoba jenis sabu dari mereka," kata Rikwanto.
Karenanya, menurut dia, AM dan AP tetap ditahan di Polres Jakarta Selatan namun dalam kasus narkoba.
"Barang buktinya 0,02 gram sabu-sabu. Mereka AM dan AP, ditahan karena kasus narkobanya, bukan terlibat kasus tewasnya Brigadir Syarif," kata Rikwanto.
Ia menjelaskan saat Brigadir Syarif menemui AM dan AP, di sebuah gedung dekat lokasi pembacokan dan penusukan itu, juga tidak terkait dengan narkoba.
"Di tubuh Syarif tidak ada narkoba. Setelah bertemu, berpisah di depan gedung, kemudian diantar satpam dan naik Metromini S 64. Tak ada masalah waktu korban naik Metro Mini," ujar dia.
Menurut Rikwanto, berdasarkan keterangan saksi di tempat kejadian perkara, diduga kuat pelakunya adalah kondektur metromini S 64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan. Peristiwa itu juga diketahui sang sopir.
"Saksi melihat korban dan kondektur metromini terlibat percekcokan di atas metromini dan berkelahi," katanya.
Setelah itu, menurut Rikwanto, korban turun dari metromini dan saling kejar dengan pelaku. Lalu kembali terjadi perkelahian yang berujung tewasnya korban dengan luka bacok dan luka tusuk di punggung dan dadanya.