News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Australia Menyadap

Fahri Sindir Presiden: Enggak Usah jadi Pemimpin Kalau Enggak Sadar

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PKS Fahri Hamzah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fahri Hamzah menilai pemerintah terkadang emosional menanggapi kasus penyadapan. Menurut Fahri, sikap tersebut menunjukkan Indonesia tidak siap menghadapi penyadapan.

"Keterkejutan ini menandakan kita  tidak punya persiapan, kalau Pak SBY dan penasihat intelijennya itu, tidak sadar kalau  seluruh dunia sekarang saling menyadap. Itu naif, tidak usah jadi pemimpin negara kalau tidak sadar," ungkap Wasekjen PKS itu di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Fahri menegaskan Indonesia harus memiliki ketahanan keamanan yang kuat. Hal itu dilakukan agar pemerintah tidak mudah disadap negara lain.

"Pertanyaannya seberapa kesiapan kita? Kuatkan penyadapan kita? tanyakan kenapa kita bobol, ini kerugian buat kita dan bukti kita enggak profesional.  kirain kita udah punya lembaga hebat, masak handphone SBY engga bisa dilindungi," ujarnya.

Fahri lalu menantang SBY untuk membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) penyadapan. Inilah satu-satunya negara yang engga punya UU tentang penyadapan," ujarnya.

Fahri menyarankan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) di Kemenkominfo menjadi acuan Perppu Penyadapan.

"Ditambah sedikit biar lebih strategis, semua punya alat sadap, sistemnya makin canggih," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini