News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Australia Menyadap

Indonesia Kembangkan Teknologi Enskripsi untuk Halau Penyadapan

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko bermain Opera bersama beberapa seniman kondang Indonesia seperti Butet Kartaredjasa, Marwoto, Edo Kondologit dan Djadug Ferianto di Gedung Kesenian Jakarta, Senin (11/11/2013) malam. Selain Panglima TNI, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI Budi Susilo Soepandji ikut tampil dalam Opera Kebangsaan yang bertema Mari Bung Lebih Indonesia Lagi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, mengatakan pihaknya tengah membangun sistem untuk mengantisipasi terulangnya penyadapan oleh pihak asing, seperti yang dilakukan Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY).

Dalam konfrensi pers yang digelar Panglima TNI di markas Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013), Moeldoko menuturkan pihaknya tengah membangun sistem enskripsi baru, yang merupakan hasil pengembangan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).

"Untuk kontra Intelejen kita menyiapkan membangun inskripsi, suatu insturmen yang dipasang di alat komunikasi sehingga tidak bisa di diteksi, sedang dibuat Lemnsaneg," katanya.

Panglima TNI lebih lanjut menegaskan Indonesia sudah memanfaatkan teknologi untuk membalas aksi-aksi intelijen asing, untuk melindungi diri dari aksi-aksi penyadapan kedepannya.

Soal penyadapan ini Moeldoko menolak jika TNI dan jajarannya disebut kecolongan. Ia berdalih aksi penyadapan itu dilakukan Australia dengan mengandalkan teknologinya yang canggih, bukan dengan teknik intelijen tradisional. Ia menyebut kasus Amerika Serikat yang bisa sukses menyadap kanselir Jerman Angela Merkel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini