News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Australia Menyadap

Jempol Jusuf Kalla Pernah Bengkak Gara-gara Pakai Handphone Jadul

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jusuf Kalla

TRIBUNNEWS.COM – Hubungan antara Indonesia dengan Australia memanas usai terbongkarnya skandal penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan ibu negara Ani Yudhoyono.

Tak hanya SBY dan Ibu Ani, sejumlah pejabat mulai dari Wakil Presiden Boediono, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan Jilid II, ikut menjadi korban penyadapan oleh intelijen Australia.

Terbongkarnya penyadapan itu berawal dari dokumen rahasia yang dibocorkan whistleblower asal AS, Edward Snowden, yang dipublikasikan oleh Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan harian Inggris The Guardian, yang menyebut nama Presiden SBY dan sembilan orang di lingkaran dalamnya sebagai target penyadapan pihak Australia. Yang menarik, dari dokumen yang dipublikasikan itu, juga disebutkan daftar merek telepon genggam yang digunakan oleh para pejabat yang disadap.

Diantara ponsel pejabat Indonesia yang disadap Australia itu, Samsung SGH/Z370 yang dipakai Jusuf Kalla bisa dibilang yang paling “Jadul”. Presiden SBY, Ibu Ani, dan Hatta Rajasa, saat itu menggunakan Nokia Communicator E90-1. Sementara Wapres Boediono dan Jubir Dino Patti Djalal memakai BlackBerry Bold 9000.

Jusuf Kalla mengatakan, ponsel Samsung-nya itu dibeli sekitar tahun 2006. Tidak ada pertimbangan lain JK membeli ponsel tersebut, kecuali karena tipis dan enteng dibawa.

Hanya saja, kata JK, ponsel tersebut pernah membuat dia susah. “Jempol saya pernah bengkak gara gara keypad-nya bukan layar sentuh. Sementara saya harus jawab ratusan SMS ucapan selamat Idul Fitri, itu tahun 2009,” cerita Ketua PMI ini.

Mengenai ponsel itu, Jusuf Kalla mengatakan sudahlah tak perlu dibahas lebih lanjut. JK lantas memuji upaya pemerintah saat ini yang menurutnya sudah benar. “Tapi lupakan saja itu Hape. Saya memuji sikap tegas Presiden atas kasus Penyadapan ini terhadap Australia. Karena terbilang keras dengan memanggil Dubes untuk klarifikasi. SBY juga juga sangat serius, saya ikuti berita bahwa SBY ngetuit sampai jam 1 dini hari untuk menanggapi pernyataan PM Australia Tony Abbott,” ujar JK.

Cara-cara Australia menyadap Indonesia, menurut Jusuf Kalla, sangat tidak etis, bahkan bisa disebut ilegal. “Sebagai dua negara sahabat harusnya mereka menghormati Indonesia. Lagi pula apa yang harus mereka sadap? Apalagi sekarang semua sudah serba terbuka,” kata JK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini