News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berangkatkan Pegawai ke Australia, Jamsostek Dikritik

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poempida Hidayatulah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar yang juga anggota Komisi IX DPR, Poempida Hidayatullah, menilai tidak tepat jika Jamsostek memberangkatkan sejumlah pegawai ke Australia. Apalagi saat ini kondisi politik antara Pemerintah Indonesia dan Australia sedang memanas.

"Perjalanan itu harus dilihat untuk apa, apakah untuk kerjasama, jika untuk sekadar liburan jelas sangat tidak sensitif. Jika mau belajar studi banding juga tidak tepat, dengan sikap Australia terhadap Indonesia. Kalau mau pergi, mau studi apa lagi," tegas Poempida dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/21013).

Sebelumnya beredar informasi, ada 15 pegawai Jamsostek diberangkatkan ke Australia pada hari Minggu (24/11/2013). Mereka yang pergi kategori pegawai 'teladan' dan pergi ke Australia dengan biaya dari Jamsostek Pusat.

Mereka yang pergi terdiri dari tiga orang kepala kantor wilayah, tiga orang kepala kantor cabang kelas I, tiga kepala kantor cabang kelas II, tiga kepala kantor cabang kelas III, perwakilan pejabat eselon I Jamsostek pusat, dan beberapa panitia.

Poempida menilai, jika Jamsostek memberangkatkan pekerja dalam situasi sekarang, maka direksi Jamsostek kurang peka dan tidak sensitif. Belum lagi persiapan BPJS belum maksimal.

Poempida mengingatkan, dalam situasi ekonomi tengah sulit seperti sekarang ini, akan lebih baik direksi Jamsostek berpikir bagaimana menggerakkan sektor rill, membantu menciptakan lapangan pekerjaan. Hingga awal tahun sampai sekarang ada tiga juta penggangguran baru yang tidak bisa ditangani pemerintah.

Sementara, Jamsostek memiliki dana besar yang seharusnya bisa diputar untuk membantu menekan angka pengangguran.

"Fungsi Jamsostek dalam masalah ketenagakerjaan tidak terlihat. Jangan hanya berpikir muter duit di fund manager, kemudian direksi bangga. Dana di Jamsostek ada aspek sosial," kata Poempida.

Poempida pernah mengatakan bahwa program BPJS hingga saat ini dari sisi persiapan juga tidak maksimal. Padahal, jika tak ada persiapan matang, maka program itu akan bermasalah. "Perancis pernah mengalami defisit anggaran dan bankrut karena program semacam BPJS. Karena itu, persiapan matang harus dilakukan," tegasnya.

Kepala Biro Humas Jamsostek Pusat Kuswahyudi belum memberikan tanggapan seputar informasi keberangkatan beberapa pegawai Jamsostek ke Australia. Pesan singkat dan telepon belum direspon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini