Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri hingga saat ini masih menghentikan kerjasamanya dengan Kepolisian Federal Australia (Australian Federal Police/AFP) meski sudah ada komunikasi antara presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri Australia Tonny Abbott terkait penyadapan yang dilakukan intelejen Australia.
"Seperti people smuggling, itu juga sampai saat ini kami hentikan dulu. Selain itu, yang ada kaitannya dengan Densus 88 Antiteror juga kita stop. Tapi kan kegiatan penyelidikan di Indonesia masih terus ya," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2013).
Selain itu, kerjasama di bidang pendidikan kepolisian pun untuk sementara masih ditunda. Dijelaskan Ronny, kerjasama Polri di bidang teknologi dilakukan karena sebelumnya kepolisian Indonesia belum punya pengalaman terhadap penggunaan teknologi yang membantu Polri dalam melakukan penyidikan, termasuk berkaitan dengan penydapan dan forensik.
"Kami kan belajar dari negara lain yang sudah maju. Itu sudah kita lakukan. Sedangkan kasus trans nasional crime, selama ini kita (kerjasama) dengan Inggris, Amerika, Australia, dan Belanda kita kerjasama dibidang itu," ucapnya.