TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penyadapan dapat menjadi pintu masuk bagi Indonesia untuk memaksa Australia menata kembali kerjasamanya.
Demikian dikatakan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Menurut Politisi PKS itu, Australia sangat membutuhkan Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan negara terdekat Australia.
"Kita harusnya memberikan tekanan, bukan memberikan tawaran. Ini yang menurut saya memang ketepatan dalam menyikapi itu," kata Mahfudz.
Menurut Mahfudz, surat yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Australia merupakan perkembangan yang baik. Tetapi, ujarnya, harus diposisikan tekanan Indonesia kepada Australia.
"Tapi kita jangan terlalu cepat melunak. Yang punya hajat memperbaiki itu Australia, bukan Indonesia. Kalau kita sudah menginisiasi tiga ide termasuk menyusun protokol Indonesia-Australia, kita lihat apa gagasan positif ke depannya," tuturnya.