TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Psikolog Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Lidia Laksana Hidajat, Dr., Psi., MPH, menilai pengacara Farhat Abbas membutuhkan pengakuan dari orang lain dan menikmati popularitas terkait perseteruannya dengan anak musisi Ahmad Dhani, Al.
Seperti diberitakan sebelumnya, Al naik pitam kepada Farhat Abbas yang melontarkan kritik pedas kepada Dhani terkait kecelakaan yang melibatkan adik bungsunya. El kemudian menantang Farhat Abbas untuk beradu jotos di atas ring tinju.
Tantangan ini diladeni Farhat Abbas. Suami Nia Daniati tersebut juga terus berkicau di jejaring sosial mengenai perseteruannya dengan Ahamd Dhani dan anak-anaknya.
“Farhat adalah seseorang yang sepintas kita lihat membutuhkan pengakuan dari orang lain, menikmati popularitas dan mungkin menyukai hal-hal yang sensasional,” tutur Lidia kepada Tribunnews.com, Sabtu (30/11/2013).
Lidia menuturkan Farhat bisa dibilang belum menemukan jati dirinya sehingga muncul confussion (pencarian) dan kebingungan jika mengacu teori perkembangan Erik Erikson. Menurut Lidia, Farhat belum menuntaskan tahapan tersebut, biasanya karena ada peristiwa-peristiwa penyerta.
“Bisa juga dikatakan belum terjadi kematangan secara emosional, tapi untuk label seperti ini perlu pembuktian psikologis. Bahwa itu akan mempermalukan dia atau tidak, sangat kontekstual,” kata Lidia.