Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi kepolisian, di antaranya keadaan geografis Indonesia yang erdiri dari 17 ribu lebih pulau serta wilayah perairan yang luas.
"Kita memiliki wilayah yang sangat luas, 17 ribu pulau lebih yang disambung dengan perairan tentunya ini menjadi tugas pokok kita bersama untuk mengamankan dan mengawasi seluruh kegiatan masyarakat di walayah tersebut," ungkap Sutarman dalam upacara HUT ke 63 Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) di Markas Korps Kepolisian Udara, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (2/12/2013).
Dikatakan Sutarman memasuki usia Polairud yang ke 63 sudah seharusnya dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi dan introspeksi atas seluruh kinerja yang telah dilakukan oleh jajaran Polairud selama ini dan selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat bangsa dan negara
"Selama kurun waktu 63 tahun tersebut Polairud telah dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan. Ancaman dan tugas yang tidak ringan namun perlu disadari semua dinamika itu merupakan bagian dari proses perjalanan Polairud yang justru yang akan menempa, memperkaya, dan memperkuat nilai-nilai kejuangan satuan dalam rangka memajukan organisasi Polri secara keseluruhan," ungkapnya.
Tantangan yang harus dijawab Polairud adalah wilayah geografi Indonesia yang cukup luas dengan 2/3 dari wilayahnya merupakan wilayah perairan yang memerlukan pengawasan secara konprehensif yang didukung peralatan dan personel yang cukup.
"Kita memiliki pintu masuk yang sangat besar kita memiliki pintu masuk yang sangat banyak dimana memiliki pelabuhan-pelabuhan ilegal yang banyak yang seluruhnya menjadi tanggungjawab kita untuk melakukan pengawasan dan pengamanan supaya tidak dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan-tindakan menyimpang yang bertentangan dengan peraturan dan ketentuan," ungkapnya.
Selain itu, Indonesia pun menghadapi persoalan imigran gelap. Sutarman menegaskan pihaknya harus bekerja keras untuk mengatasinya supaya Indonesia tidak menjadi negara tujuan atau negara transit bagi imigran gelap. Pihaknya pun bekerjasama dengan berbagai negara untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Pendekatan konprehensif dalam mengelola meskipun masih dihadapkan pada keterbatasan perlekapan, saya berikan apresiasi karena personel Polairud masih bisa melaksanakan tugas secara profesional, bahkan tidak sedikit yang gugur pada saat bertugas," ucapnya.