Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kepolisian terus melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap narapidan teroris Fadli Sadama. Setelah ditangkap di Malaysia terkuak kejahatan-kejahatan lain yang dilakukan Fadli Sadama diantaranya perampokan sejumlah bank dari tahun 2001 hingga 2010.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pihak-pihak yang ikut membantu pelarian Fadli Sadama dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara akan didalami lebih jauh.
"Kami akan mendalami keterlibatan pihak lain dengan perbuatan yang dilakukan Fadli," kata Boy di Mabes Polri, Jumat (6/12/2013).
Sementara untuk pemilik rumah yang menjadi tempat persembunyia Fadli Sadama di Malaysia, kepolisian belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Dikatakan jenderal polisi bintang satu ini, Polri saat ini lebih fokus melakukan pemeriksaan terhadap Fadli Sadama.
"Karena itu otoritas dr pemt setempat. Kita tdk bisa mengembangkan lebih jauh kecuali keterangannya dibutuhkan, tentu kerjasamanya dalam bentuk meminta keterangan-keterangan yang dibutuhkan penyidik Polri," ucapnya.
Ditangkapnya Fadli Sadama, dikatakan Boy tidak lepas dari kerjasama intelejen antara Pemerintah Diraja Malaysia dengan Polri.
"Tanpa itu sulit bagi kita untuk melakukan sendiri (penangkapan) di wilayah teritorial negara lain," katanya.