Tribunnews.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mendapat laporan dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto soal rusuh di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Palopo, Sulawesi Selatan.
"Soal Lapas sudah dilaporkan oleh Menko Polhukam ke Pak Presiden dan sudah diatasi, masalah sudah selesai," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrian Pasha, di Halim Perdanakusumah Jakarta, Minggu (15/12/2013).
Menurut Julian, Menko Polhukam terutama Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin diminta oleh Presiden untuk mengevaluasi seluruh Lapas di Indonesia agar kejadian rusuh Lapas tidak terulang lagi.
Diberitakan sebelumnya Lapas Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/12/2013) pagi rusuh menyusul aksi sejumlah narapidana menyerang petugas Lapas dan membakar ruang registrasi tahanan.
Kepala Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM Akbar Hadi menjelaskan bahwa kerusuhan berawal saat Kalapas melakukan kontrol di blok tahanan.
Kemudian Kepala Lapas mendapati warga binaannya berda di luar sel kemudian menegurnya. "Ia mendapati warga binaan tidak di dalam sel, harusnya berada di dalam sel, kemudian ditegur," kata Akbar saat berbincang dengan tribunnews.com melalui sambungan seluler.
Setelah menegur warga binaan, disaat Kalapas lengah, warga binaan yang ditegur Kalapas melakukan pemukulan yang mengakibatkan Kalapas terjatuh dan pingsan.
"Kalapas dipukul dari belakang hingga pingsan," ujarnya.
Hal tersebut memancing narapidana yang lainnya menyerang petugas Lapas yang berusaha mengamankan situasi, dikabarkan Kasie Keamanan Lapas pun menjadi korban keberingasan narapidana. Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Setelah menyerang petugas Lapas, kemudian para narapida melakukan pembakaran terhadap ruang registrasi," ungkapnya.
Situasi sudah bisa terkendali, sejumlah anggota TNI dan Polri diterunkan untuk mengamankan situasi di dalam Lapas. Dua orang narapidana yang diduga sebagai provokator kerusuhan tersebut diamankan ke Polres Palopo
(Aco)