Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD PDIP Banten Ribka Tjiptaning mengingatkan Rano Karno saat memimpin provinsi tersebut. Hal ini menyusul langkah Komisi Pemberantasan Korupsi yang dikabarkan telah menetapkan Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka.
"Saya selalu ingatkan Rano Karno sebagai adik. Umurnya juga dibawah aku, saya kan karakternya aktivis sehingga tidak berbasa-basi," kata Ribka di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Ia mengingatkan Rano harus melayani 12 juta rakyat Banten sehingga harus sering terjun ke warga. "Yang dihadapi Rano rakyat Banten bukan keluarga si Doel yang terdiri dari enyak, babeh, Mandra dan Atun. Saya kan orang Banten lama, ketua juga lama," ujar Ketua Komisi IX DPR itu.
Ribka mengatakan perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dimana setiap kader PDIP harus tertawa dan menangis bersama rakyat. Dalam penerapannya, hal itu tidak sederhana. Sebab, kata Ribka, banyak masyarakat yang tidak mendukung Atut.
"Di bawah sudah tidak mau Kerajaan Atut, saya bilang ke Rano sayang, masa kaya gini," ungkap Ribka.
Bahkan, lanjut Ribka, pihaknya telah mencabut dukungan kepada pasangan tersebut jauh sebelum Ratu Atut memiliki masalah di KPK. "Keduanya tidak mau turun (ke rakyat), saya malu sebagai partai pengusung," imbuhnya.
Saat pelantikan Rano Karno, Ribka juga mengaku tidak menghadiri acara tersebut. Ia menegaskan sikapnya itu sebagai bentuk protes dan kecintaannya kepada Rano Karno.
"Waktu sebelum pelantikan, Atut melantik eselon III tanpa melibatkan Rano. Ketua PKK Banten juga bukan istri Rano tapi malah istri Sekda," katanya.