TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah seakan menghilang usai KPK resmi menetapkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus suap sengketa Pilkada Banten.
Atut terakhir terlihat keluar dari rumahnya di Jalan Bhayangkara 51, Serang, Banten, pada Senin (16/12/2013) malam sebelum penyidik KPK menggeledah rumahnya.
Mengenai keberadaan Atut, Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov Banten, Siti Ma'ani Nina, mengatakan saat ini Atut tengah menenangkan diri bersama keluarganya. Ia juga menyebut Atut masih berada di sekitar Banten dan tidak bermaksud melarikan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka.
"Ibu saat ini sedang lelah, beliau sedang bersama keluarganya, Insya Allah (masih) di Banten," ujar Siti saat ditemui di kantornya, Rabu (18/12/2013).
Saat dikonfirmasi terkait tugas-tugas Atut sebagai Gubernur, dengan diplomatis Siti mengatakan Atut tetap menjalankan tugasnya sebagai Gubernur. Menurutnya meskipun tidak datang ke Kantor Gubernur, Atut tetap menjalankan tugasnya sebagai Gubernur dan melakukan koordinasi dengan staf-stafnya.
"Yang jelas Ibu masih melaksanakan tugasnya sampai dengan saat ini, kalaupun tidak ke Kantor beliau tetap bekerja," imbuhnya.
Sementara itu, pantauan Tribunnews.com di lokasi, pendopo Kantor Gubernur terlihat sepi, pintu dan kerai tampak tertutup. Dari keterangan penjaga keamanan di sana diketahui bahwa bagian rumah tangga kegubernuran tengah menjalani Bintek (Pembinaan Teknis) sejak kemarin, sehingga pendopo Gubernur dalam keadaan kosong.