TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, menilai sosok Presiden ke-4 RI, almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sebagai orang yang nekat. Hal itu diungkapkan Sutarman saat menyampaikan testimoninya di acara Haul ke 4 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013) malam.
"Paling akhir beliau (orang) pemberani, bahkan nekat kalau saya menilai," kata Sutarman, yang pernah menjadi ajudan Gus Dur.
Sosok Gus Dur yang pemberani dan nekat, dikatakan Sutarman, tercermin dari sikapnya saat mengganti menteri-menteri pada era kabinetnya. Gus Dur yang menilai menteri-menterinya tidak mampu mengatasi korupsi, langsung mengganti menteri tersebut.
"Beliau melihat bagaimana berbagai korupsi di berbagai kementerian, tetapi menteri-menteri yang ditunjuk tidak mampu mengembalikan atau memimpin kementeriannya untuk tidak korupsi. Akibatnya menteri-menteri itu diganti," kata Sutarman.
Saat itu sebagai ajudan, Sutarman sempat mengingatkan Gus Dur bahwa kabinet saat itu terbentuk dari hasil koalisi, sehingga harus mempertimbangkan aspek tersebut. Tetapi Gus Dur kata Sutarman, tidak pernah takut, meskipun kabinetnya terbentuk dari hasil koalisi.
"Saya ingatkan beliau ‘Pak kan koalisinya seperti itu’. Namun beliau menjawab ‘kalau korupsi terus jalan seperti itu, ganti saja’," cerita Sutarman.