TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Sinyo Harry Sarundajang (SHS) menawarkan konsep blue economy dengan menjadikan laut sebagai basis pengembangan ekonomi ke depan.
Konsep blue economy ini dapat berhasil karena Indonesia adalah negara maritim, dari 5,8 juta km2 wilayah 3/4-nya adalah laut dan terdiri 17.500 lebih pulau dengan garis pantai sepanjang 81 ribu km.
"Negara ini kaya akan sumber daya hayati laut, perikanan, dan wilayah pesisir. Menurut saya diperlukan adanya grand design pembangunan yang berorientasi pada pengembangan blue economy," kata SHS.
Apalagi sumber daya pesisir dan laut berperan dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi baik regional dan dunia.
"Saya mengharapkan sektor perikanan dan kelautan dapat menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Sumber inspirasi bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan tersebut tidak lain adalah laut," harapnya.
SHS optimis dengan pengembangan blue economy akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha perikanan, industri perikanan dan lingkungan. Implikasinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Saya pikir ada banyak hal yang dapat dikembangkan sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya blue economy ini, diantaranya mendapatkan bahan dasar obat-obatan dari laut termasuk bahan-bahan untuk kosmetik, herbal dan kecantikan," ujarnya.
Menurut SHS Jika konsep blue economy dijalankan dengan baik dalam industrialisasi kelautan dan perikanan, maka akan menjadi sumber kekuatan ekonomi yang kuat dan kokoh dalam menunjang pembangunan dan menurunkan angka kemiskinan.
"Kesempatan memanfaatkan potensi kelautan masih terbuka lebar, termasuk semakin terbukanya lapangan kerja di sektor kelautan dan perikanan, sehingga perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang-bidang tersebut," katanya.