Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menegaskan bahwa 'Pertemuan Cikeas' hanya kebohongan belaka. Atas hal itu, Denny menyebut tak akan ada bukti yang menguatkan peristiwa yang menyebut pimpinan KPK Bambang Widjojanto tersebut bertemu dengan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum pemeriksaan Anas Urbaningrum.
"Nggak ada (pertemuan itu), mau cari bukti sampai tahun lebaran kuda juga nggak ada," kata Denny di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2014).
Dikatakannya, pada Selasa (7/1/2014) Denny mengaku tidak pernah ke Cikeas bertemu presiden bersama Bambang Widjojanto. Pada hari itu, dikatakan Denny dari pagi hingga sore dirinya sibuk menjalankan tugas-tugasnya sebagai Wamenkumham.
"Saya pagi ke BPJS, agak siang saya cek Dirjen AHU, banyak orang yang melihat saya di sana sampai menjelang makan siang. Kemudian saya cek pelayanan administrasi umum, perdata, notaris. Saya makan siang di pasar festival didampingi 10 staf sampai lebih kurang pukul 2. Ada videonya, fotonya di depan pasar festival," tutur Denny.
Bila pukul 2 dini hari, dirinya berada di rumah. "Kalau jam segitu ya tidur," ujarnya.
Ditanya tentang keberadaan Bambang Widjojanto, Denny mengaku tidak tahu karena memang tidak pernah bertemu. "Saya nggak tahu. Tanya saja pak BW (Bambang Widjojanto)," ucapnya.
Denny menganggap lucu apa yang dilakukan Mamun Murod Al Barbasy yang melempar isu panas 'Pertemuan Cikeas'. Ditanya bukti, Mamun Murod malah meminta bantuan masyarakat yang memiliki bukti untuk menunjukannya.
"Silakan saja, yang menuduh yang membuktikan. Ini kan lucu, (ditanya) mana buktinya? malah minta tolong masyarakat yang bisa membantunya, bantu kami. Kok minta masyarakat? dan tidak akan ada buktinya, karena memang tidak ada kejadian itu," katanya.