TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bukunya yang berjudul "Selalu Ada Pilihan" ditujukan bukan untuk menggurui dan berteori.
Tapi, buku yang segera diluncurkan di Jakarta Convention Center, Jumat (17/1/2014), diniatkan sebagai wahana untuk berbagi.
"Buku ini saya niatkan sebagai wahana untuk berbagi, bukan untuk menggurui, juga bukan untuk berteori," ujar SBY seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, di lokasi peluncuran buku setebal 824 halaman.
Dijelaskan, buku ini ditulis sendiri oleh Yudhoyono selama hampir setahun. SBY menuliskan saran dan pegangan bagi rakyat Indonesia dalam buku ini di waktu senggang, saat subuh, menjelang tidur, dan di tengah perjalanan udara dengan dukungan orang-orang terdekat.
Dijelaskan pula, bahwa kisah yang disajikan dalam buku ini merupakan refleksi pemikiran Presiden memimpin Indonesia selama sembilan tahun.
Buku ini juga menghadirkan pandangan khas dan cerita tentang pilihan keputusan dan latar belakang yang mendasarinya.
Melalui buku ini pula, Presiden mengajak masyarakat untuk sama-sama belajar tentang banyak peristiwa dalam kehidupan untuk dijadikan pendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Khususnya bagi pemimpin mendatang, buku ini berguna untuk menyiapkan pemimpin baru agar lenih siap menghadapi tantangan, ujian dan cobaan.