News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buku SBY

Bamsoet: SBY Tidak Bijak Luncurkan Buku Saat Terjadi Bencana

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan dalam acara peluncuran bukunya yang berjudul Selalu Ada Pilihan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2014). Buku yang ditulis langsung oleh SBY tersebut mengisahkan tentang 8 tahun kepemimpinannya sebagai Presiden RI. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Politisi Golkar, Bambang Soesatyo mengapresiasi buku 'Selalu Ada Pilihan' buah karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tetapi, menurutnya, momentum peluncuran buku itu tidak tepat.

"Bahkan sama sekali tidak bijak, karena saat ibu pertiwi sedang bersusah hati karena rakyat sejumlah daerah sedang dicekam bencana banjir dan gunung meletus," jelas Anggota Komisi III DPR ini kepada Tribunnews.com, Sabtu (18/1/2014).

Seperti diketahui bersama, buku setebal 824 halaman itu diluncurkan SBY Jumat (17/1/2014) kemarin di JCC Senayan, Jakarta, dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, anggota DPR serta sejumlah kalangan dari berbagai profesi.

Padahal, menurut dia, pada hari itu, warga di sejumlah wilayah di Jakarta hingga Manado di Sulawesi Utara dan Kabupaten Karo  di Sumut, sedang berjuang mengatasi sejumlah persoalan akibat banjir. Sementara warga di Kabupaten Karo, Sumut, harus berupaya membebaskan diri dari siraman abu gunung Sinabung.  
 
"Kendati Jakarta juga dikepung Banjir, warga ibukota masih memperlihatkan keprihatinan dan simpati kepada saudaranya warga kota Manado dan warga Kabupaten Karo. Ini sangat kontras karena Presiden justru merayakan peluncuran bukunya," ungkapnya.
 
"Saya tidak ingin mengomentari esensi atau muatan buku itu. Tetapi, perayaan meluncurkan buku itu akan memunculkan kesan Presiden tidak bersimpati dengan situasi bencana yang sedang terjadi di sejumlah daerah di tanah air," jelasnya.
 
Lebih lanjut kata dia, ceritanya akan berbeda jika presiden memerintahkan para pembantu terdekatnya mengumumkan penundaan peluncuran buku itu karena alasan bersimpati kepada warga yang sedang menghadapi bencana.

"Kalau penundaan perayaan itu dilakukan, bukan hanya simpati yang mengalir untuk SBY, tetapi juga menjadi sarana mempromosikan buku itu," jelasnya.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjawab pertanyaan sejumlah pihak mengenai hal itu yang diwakilkan oleh pesan singkat seorang temannya.

Selain ucapan selamat atas peluncuran buku setebal 824 halaman tersebut, imbuh SBY, terdapat kalimat "Sayang timingnya (waktu) masih ada bajir disana-sini."

Berdasarkan pesan singkat yang dikirimkan seorang teman itu, SBY pun mengungkapkan alasan Peluncuran Buku "Selalu Ada Pilihan" yang ditulis sendiri selama hampir setahun itu pada hari ini di tengah masih terjadinya banjir di Jakarta.

SBY tegaskan, sebenarnya Buku yang ditulisnya sendiri ini dirancang untuk diluncurkan pada Desember tahun lalu. Tetapi, sengaja SBY meminta untuk ditunda dengan alasan pekerjaan rumah akhir tahun yang banyak harus dikerjakan. Antara lain, pemerintah harus mengelola Perekonomian nasional yang mendapatkan tekanan atau gejolak baru. Baik itu bersifat eksternal maupun internal.

Alasan lain, pemerintah juga saat itu harus merampungkan kesiapan BPJS Kesehatan yang mesti dilaksanakan mulai 1 Januari 2014.

"Staf kami berkomunikasi dengan pimpinan JCC, kalau mundur dapatnya hari apa. Satu hari yang tersedia, bulan Januari ini, yaitu hari ini, 17 Januari," ungkap Presiden di awal sambutannya, saat meluncurkan bukunya yang berjudul "Selalu Ada Pilihan" di Jakarta Convention Center, Jumat (17/1/2014).

Oleh karena itu, imbuh SBY kebetulan waktunya saat ini masih ada banjir.

Akan tetapi, lanjut SBY, pagi tadi dirinya sudah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengenai situasi terkini banjir dan penanganannya. Begitu pula, SBY berkomunikasi dengan Gubernur Sumatera Utara mengenai letusan Gunung Sinabung dan dengan Gubernur Sulawesi Utara mengenai Banjir Bandang yang beberapa hari lalu menghantam Manado.

"Jakarta, alhamdulilah menurut Pak Jokowi, banjirnya sudah mulai surut dan pengungsi sudah kembali ketempatnya. Tinggal beberap kantong kecil," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini