TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah bencana yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapatkan "Global Leadership Statesmanship Award 2014", sebuah penghargaan bergengsi World Economic Forum di Davos.
Terakhir award serupa pada tahun 2010 diberikan oleh World Economic Forum kepada Presiden Brazil Lula da Silva.
Namun, Presiden saat ini tengah fokus meninjau dan menangani langsung ke sejumlah lokasi bencana. Sehingga tak bisa menerimanya secara langsung.
"Presiden SBY tetap akan fokus menangani bencana dan persoalan lainnya di Indonesia, untuk itu Presiden mengutus Menteri Keuangan Chatib Basri untuk menerima award ini bagi Bangsa Indonesia," kata Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2014).
Presiden SBY, lanjutnya, pada 23 Januari 2014 akan mengunjungi pengungsi Sinabung. SBY membawa solusi permanen, dampak letusan sinabung yang sesuai aturan dan tidak merugikan warga yang kini sedang berada di pengungsian.
"Presiden mengambil keputusan yang tepat, apalagi menyangkut nasib ribuan penduduk harus menghitung banyak aspek dan tidak pragmatis," ujarnya.
Apalagi besar kemungkinan letusan Sinabung belum dalam waktu dekat berhenti erupsi. Sementara ada lebih dari 8000 Kepala Keluarga dalam radius 5 kilometer yang mengungsi, dimana didalamnya ada sekitar 921 KK yang berada dalam radius 3 km.
Terhadap banjir di beberapa daerah, kata Andi, Presiden SBY juga tetap memberi kewenangan penuh kepada kepala daerah yang dibantu oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain Gubernur DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Utara, SBY juga telah berkomunikasi dengan sejumlah gubernur lainnya, yakni Gubernur Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Bengkulu, dan Jawa Timur.
"Mereka menyatakan kesiapannya bersama bupati/walikota bersama-sama menangani banjir dan bencana lain yang kemungkinan bisa melanda wilayah mereka," kata Andi.