News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Frans Magnis: Intoleransi Bisa Bahaya untuk Masyarakat Indonesia

Penulis: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah tokoh lintas agama, seperti Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Pdt. Andreas Yewangoe, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, Pendiri Maarif Institute, Syafii Maarif, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahudin Wahid, dan Rohaniawan Katolik, Romo Frans Magnis Suseno, bersama Badan Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama Melawan Kebohongan, mengangkat tangan bersama seusai menggelar jumpa pers di kantor KWI, Jakarta Pusat, Kamis (20/1/2011).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Etika Politik dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Romo Franz Magnis Suseno menilai sikap intoleransi merupakan sebuah ciri kemanusiaan. Menurut dia, manusia tidak hanya memiliki ciri positif, tapi juga ciri negatif.

"Ciri negatif itu yang memunculkan sifat intoleransi," kata Romo Magnis di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu (22/1/2014).

Magnis menuturkan, saat ini sikap intoleransi di Indonesia semakin hari semakin bertambah. Menurut dia, dengan bertambahnya sikap intoleransi di Indonesia akan sangat berbahaya dalam kehidupan bermasyarakat.

"Meningkatnya sikap intoleransi akan sangat berbahaya bagi masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika," tuturnya.

Magnis mengatakan, ada dua hal yang melatarbelakangi terjadinya intoleransi. Yang pertama menurutnya adalah kekerasan yang terjadi dalam kehidupan. Menurutnya, saat ini masyarakat tidak hidup dalam budaya gotong royong.

"Saat ini masyarakat hidup dalam suasana persaingan," ucapnya.

Untuk hal kedua yang melatarbelakangi terjadinya intoleransi umat beragama adalah kelompok ideologi garis keras yang memaksakan pahamnya sendiri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini