TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Junior Chamber International (JCI) Indonesia bertekad mendorong generasi muda dan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasnya agar dapat berpartisipasi lebih efektif sebagai warga negara dunia.
Hal itu disampaikan oleh Heru Cokro disela pelantikan dirinya menjadi Presiden Junior Chamber International (JCI) Indonesia periode 2014. Acara pelantikan dihelat bersamaan dengan acara inaugurasi pengurus JCI Indonesia 2014 lainnya. Heru Cokro menggantikan Alexander Tio, Presiden JCI Indonesia periode 2013, yang masa jabatannya berakhir.
Dalam sambutannya pada acara yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, itu, Heru Cokro menyampaikan harapannya agar JCI Indonesia dapat lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia dan mampu mendorong Indonesia menjadi kekuatan global.
Sesuai dengan visi kepengurusannya, yakni Indonesia Goes Global, Heru menyatakan JCI Indonesia siap berperan aktif dalam menyiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi dan mewarnai globalisasi.
Heru menyatakan tanggung jawab yang diembannya selama satu tahun ke depan bukan hal yang ringan. Untuk bisa bersaing secara kompetitif dalam arus globalisasi diperlukan usaha dan kerja keras.
Karena itu, JCI Indonesia akan berupaya untuk mendorong generasi muda dan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasnya agar dapat berpartisipasi lebih efektif sebagai warga negara dunia.
“Dengan meningkatkan kualitas generasi muda dan masyarakat secara menyeluruh, kita akan mampu berperan aktif dalam isu-isu global. Sehingga negara Indonesia mampu menjadi kekuatan ekonomi global," kata Heru dalam keterangan persnya, Rabu (22/1/2014).
Menurut Heru, langkah yang diperlukan dalam mencapai visi dan misi tersebut adalah dengan meningkatkan kesadaran generasi muda Indonesia dan seluruh lapisan masyarakat akan eksistensi sebagai warga negara dunia. Kesadaran seluruh komponen masyarakat merupakan hal penting untuk bisa mengantisipasi dan mewarnai arus globalisasi.
JCI Indonesia juga akan berperan aktif untuk mengembangkan kualitas soft-power yang dapat menjadi modal bangsa untuk menyebarkan pengaruhnya di percaturan global.
Acara Inaugurasi dan Pengukuhan juga dihadiri oleh Alfitra Salamm, Deputi I Menteri Pemuda dan Olah Raga Bidang Pemberdayaan Pemuda. Dalam sambutannya, Alfitra meminta JCI Indonesia tidak eksklusif dalam berorganisasi dan lebih membumi serta fokus terhadap ASEAN Economic Community.
“Tahun depan ASEAN Economic Community akan mulai diberlakukan. Tidak ada lagi jarak antara pemuda-pemuda di ASEAN, sehingga kita harus fokus ke sana karena persaingan antarpemuda makin mengglobal,” ucap Alfitra.
Adapun JCI adalah organisasi kepemudaan dunia yang bersifat non-politis dan non-sektarian. Di dalam JCI terhimpun para pemuda yang berisi para profesional dan wirausaha muda dengan rentang usia 18-40 tahun.
Berdiri pertama kali di Mexico City pada 11 Desember 1944, hingga saat ini JCI memiliki organisasi aktif di lebih dari 100 negara dan wilayah. Meski merupakan lembaga non-pemerintah, JCI berpartisipasi aktif dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan termasuk dalam agensi PBB seperti UNICEF dan UNCTAD.