Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma'mun Murod menilai serius ucapan Nazaruddin yang disampaikan melalui kuasa hukumnya Elza Syarief soal tudingan Anas Urbaningrum, memiliki uang sebesar Rp 2 triliun di bank luar negeri.
Pihaknya mengaku akan ke Singapura untuk memeriksa uang itu.
"Satu minggu kedepan kalau tidak ada respons positif dari KPK, mungkin PPI akan berangkat sendiri ke Singapura," kata Murod, di Markas PPI, Duren Sawit, Selasa (4/2/2014).
Ma'mun menambahkan, Elza Syarief bisa saja menyebut satu per satu bank swasta mana saja yang digunakan Anas untuk menyimpan uang bernilai fantastis itu. Bahkan, jika berkenan KPK bisa melakukan pemeriksaan bersama PPI ke Singapura.
"Kalau tidak keberatan, pihak Nazarudin, Elza misalnya ikut kami memeriksa uang itu. Atau kalau keberatan biar kami dan KPK yang memeriksa," lanjutnya.
Sementara, Muhammad Rahmad yang disebut diduga membawa uang itu dan menyimpannya di Singapura berharap informasi ini dapat diperiksa dengan cepat. Sebab, kalau dibiarkan bisa jadi informasi yang tidak jelas.
"Kami mendorong KPK untuk segera memeriksa informasi itu. Kalau KPK belum berselera, biar kami dari PPI yang memeriksa. Hasilnya, akan kami serahkan kr KPK," katanya.
Uang Rp 2 triliun disebut-sebut berasal dari setoran kader Partai Demokrat yang hendak mengajukan diri sebagai calon kepala daerah. Uang setoran itu kemudian disimpan Anas melalui Rahmad di British Virgin Island dan juga beberapa bank di Singapura.
Sebelumnya, Elza Syarief menyebutkan uang Rp 2 triliun itu di Singapura dan disimpan dalam safety box.
"Selain M Rahmad, yang bantu itu Fahmi dari swasta," kata Elza di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Elza menjelaskan, uang tersebut dikumpulkan dari puluhan proyek, termasuk e-KTP. Uang disimpan dalam mata uang dollar AS dan Singapura di sebuah bank swasta.
"Nazar tidak cerita bank apa yang menyimpan uang itu. Bentuknya ada yang SGD dan USD," terang Elza.
Menurut Elza, uang itu rencananya akan digunakan sebagai dana pencapresan Anas mendatang.