TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sembilan tahun lamanya, Schapelle Leigh Corby menjadi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali, setelah dinyatakan bersalah menyelundupkan 4,1 kilogram ganja.
Hari ini, Senin (10/2/2014), Corby keluar dari penjara tersebut, setelah mendapat pembebasan bersyarat dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
Setelah menjalani proses pembebasan bersyarat itu, Corby tidak pulang ke rumah saudara perempuannya, Mercedes Corby, yang menikah dengan warga Bali, Wayan Widyartha, di Kuta, seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Dengan pengawalan petugas keamanan swasta, Corby dibawa dengan sebuah mobil ke resor mewah Sentosa Seminyak. Pengawal swasta itu dilaporkan disewa oleh Channel Seven yang mendapatkan hak wawancara eksklusif dengan Corby. Wawancara tersebut dilaporkan berharga mahal, antara 1 juta hingga 3 juta dolar Australia.
Diduga di resor itulah Corby memberi wawancara eksklusif dengan Channel Seven. Sebab, di belakang mobil yang membawanya terdapat beberapa mobil yang membawa Mike Willessee dan beberapa produser "Sunday Night", sebuah program Channel Seven. Konvoi mobil itu kemudian memasuki resor yang dijaga ketat itu.
Sydney Morning Herald melaporkan, Sentosa Seminyak itu bertarif lebih dari Rp 5 juta per malam. Resor eksklusif itu menyediakan vila yang masing-masing dilengkapi kolam renang, berlantai marmer, dan taman tropis yang indah.
Ada pula vila presidential yang terdiri dari lima kamar yang dibangun di area seluas 940 meter persegi. Untuk vila istimewa ini, ada pelayanan pengurus rumah tangga pribadi dan sebuah mobil golf.
Kantor berita Fairfax melaporkan, malam ini resor tersebut penuh. "Tidak ada kamar tersedia, penuh," kata seorang resepsionis.
Sementara itu, puluhan wartawan dari berbagai media Indonesia dan asing berkerumun di depan resor tersebut. Mereka berharap mendapat komentar dari Corby tentang pembebasannya atau sekadar melihat wajah Corby. Ketika keluar dari Lapas Kerobokan, Corby menutupi rapat-rapat wajahnya dengan topi dan selendang.