TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengakui kapal nelayan Indonesia yang dibakar tentara Papua Nugini memang memasuki wilayah perairan Papua Nugini.
"Faktanya kami mengetahui dari pihak kepolisian Papua, bahwa ada 10 WNI memasuki wilayah Papua Nugini," kata Marty di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (11/2/2014).
Menurutnya para nelayan Indonesia itu masuk ke perairan Papua Nugini untuk urusan perdagangan, dan kemudian disergap oleh tentara Papua Nugini.
"Kemudian dikabarkan mereka dipulangkan, kapalnya dibakar. Baru lima yang sudah kembali. Kami kemarin sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini menanyakan masalah ini. Dan seandainya betul, menyatakan keprihatinan," paparnya.
"Memang masuk wilayah Papua Nugini. Jadi mereka ditemukan masuk Papua Nugini. Pihak Papua Nugini intinya menyatakan komitmennya segera mencari tahu fakta dan permasalahannya," lanjutnya.
Marty menambahkan, pihak Papua Nugini dan angkatan bersenjatanya di wilayah perbatasan beserta atase pertahanan Indonesia akan secara langsung meninjau insiden tersebut.
"Konon dari lima saudara kita yang diselamatkan, satu sudah pernah ditahan di Papua Nugini. Bahkan lima bulan tinggal di KBRI karena terlibat aksi yang melanggar hukum," ujarnya.