News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Simulasi Pengamanan Pemilu, Kepolisian Terobos Ruang Sidang MK

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa bertindak anarkis membakar sepeda motor dan barang lainnya dalam Simulasi Pengamanan Pemilu 2014 di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (10/2/2014). Simulasi yang diselenggarakan oleh Polrestabes Bandung tersebut sebagai standar pengamanan pihak kepolisian untuk mengantisipasi jika terjadi aksi anarkis dan hal-hal lain yang tidak diinginkan selama berlangsungnya Pemilu 2014. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2014 yang semula berjalan tertib menjadi kacau. Pengamanan Dalam (Pamdal) Mahkamah Konstitusi (MK) kemudian menangkap beberapa perusuh yang mulai bertindak mengganggu kemanan persidangan.

Perusuh-perusuh tersebut kemudian dibawa ke luar sidang dan diserahkan ke pihak kepolisian yang berjaga-jaga di luar ruang sidang. Namun situasi kemudian tak terkendali. Pihak pemohon tidak terima karena gugatannya ditolak MK.

Pihak pemohon bahkan ada yang berdiri di atas meja dan melayangkan protes terhadap hakim yang memimpin persidangan. Karena ruang sidang semakin kacau, pihak kepolisian akhirnya menerjunkan aparatnya ke dalam untuk membantu Pamdal dan mengamankan jalannya persidangan.

Satu per satu perusu di ruang sidang ditangkap dan dibawa keluar. Sayang, dalam pengamanan tersebut, satu orang terluka. Korban tersebut akhirnya ditandu pihak kepolisian dan diserahkan ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polda Metro Jaya untuk mendapatkan perawatan intensif.

Itu adalah bagian dari simulasi pengamanan persidangan Pemilu 2014 di MK. Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya Brigadir Jenderal (Brigjen) Sudjarno mengatakan pihaknya menerjunkan 100 personel dalam simulasi hari ini.

"Ini 100 orang aja. Cuma simulasi di dalam aja. Termasuk yang ribut-ribut itu tadi. Di luar kalau terjadi anarkis (penanganannya) sepeti di (simulasi) di Bawaslu itu," ujar Sudjarno usai simulasi di MK, Jakarta, Jumat (14/2/2014).

Simulasi di MK memang berbeda dengan simulasi pengamanan Pemilu yang sebelumya telah selesai dilaksanakan di Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Saat simulasi di Bawaslu, kepolisian bahkan sampai menutup Jalan MH Thamrin. Beberapa pengamat Pemillu mengatakan simulasi tersebut mendekati kebenaran sebesar 80 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini