TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum dapat memastikan dokumen yang tersebar yang diduga mirip berita acara pemeriksaan (BAP) milik Sutan Bhatoegana dalam penyidikan kasus SKK Migas, benar milik penyidik KPK atau bukan.
Karena itu, KPK enggan mengomentari munculnya nama Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam dokumen tersebut.
"Saya tidak tahu BAP Pak Sutan seperti apa. Kan belum tentu benar," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi ketika dikonfirmasi, Selasa (18/2/2024).
Namun jika benar itu dokumen BAP Sutan, KPK menurut Johan tidak bisa serta merta memeriksa Ibas. Sebab kata Johan, keterangan Sutan harus melewati proses validasi terlebih dahulu. Terlebih, lanjut Johan, pemeriksaan seorang saksi harus didukung bukti atau tidak.
"Kan tidak sekedar pengakuan dong," tegas Johan.
Hal cukup mengejutkan sebelumnya muncul, nama Ibas justru disebut-sebut dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana (Demokrat) saat diperiksa KPK untuk tersangka mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
Dalam salinan BAP yang berhasil didapat Tribunnews disebutkan bahwa Sutan bahkan pernah bertemu dengan Ibas saat acara buka bersama Presiden SBY di Cikeas pada 26 Juli 2013 lalu. Sutan Bhatoegana selaku Ketua Komisi yang membidangi Energi dan Pertambangan dipertemukan dengan Ibas oleh sejumlah orang dari perusahaan Migas.
Dalam salinan yang diduga BAP Sutan tersebut tercatat pada 14 Agustus 2013 seusai bertemu di Cikeas, malam itu juga, orang-orang yang diduga bagian dari makelar proyek tersebut mengajak Sutan mengadakan pertemuan khusus dengan Ibas. Namun Ibas yang ditunggu tidak hadir. Yang muncul justru Sartono Hutomo, sepupu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sartono mantan Bendahara Umum Partai Demokrat pengganti.
Muhammad Nazaruddin yang dipecat karena terlibat sejumlah kasus korupsi. Saat ini, Sartono merupakan Caleg DPR RI Partai Demokrat dari daerah pemilihan Jatim VII. Sartono paman Ibas.
Dalam pertemuan itu, selain Sartono, ada juga teman dekatnya Ibas, Deni Karmaina serta Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Mereka bertemu di satu tempat, membicarkan mengenai cara membatalkan pemenang lelang migas untuk pembangunan konstruksi Teringrasi Instalasi Bawah Laut Gendola dan Gehem atau biasa disebut IDD Project. Pemenang tender yakni PT Timas Supindo.