TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Sartono Utomo membantah kabar yang menyebutkan dirinya terlibat dalam kasus korupsi di SKK Migas dengan tersangka Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
"Dalam kesempatan ini saya sampaikan, bahwa saya tidak pernah ada kegiatan apapun terkait dengan kasus SKK Migas. Silakan dilacak track record saya," ujar Sartono saat dikonfirmasi Tribun, Senin (17/2/2014).
Seperti diketahui, beredar kabar bahwa Sartono melalui sambungan telpon yang pertama kali menghubungi Sutan untuk melakukan pertemuan bersama dengan Sekjen Partai Demokrat Ibas. Setelah sempat beberapa kali tertunda, dalam pertemuan yang tidak jadi dihadiri Ibas itu kemudian disebut terjadi pembicaraan mengenai pemenang lelang migas untuk pembangunan konstruksi Teringrasi Instalasi Bawah Laut Gendola dan Gehem atau biasa disebut IDD Project.
Mengenai hal tersebut, Sartono membantah telah menghubungi Sutan untuk mengundang dalam pertemuan yang membahas pemenang tender proyek SKK Migas itu.
"Saya kenal dengan Sutan, ya pastilah kenal, bertemu juga sering. Tapi ada pemberitaan yang mengatakan saya menelpon Sutan, selama ini saya belum pernah nelpon Sutan," tuturnya.
Mengenai pertemuan dengan Sutan, ia mengakui bahwa memang sempat ada pertemuan bersama dengan Sutan pada bulan puasa 2013 lalu. Namun ia menyebut tidak ada pembicaraan terkait proyek SKK Migas saat itu.
"Posisinya waktu itu kita diundang, itu bulan puasa. Tapi saya juga gak ngerti, bukan membahas soal itu (pemenang tender)," imbuhnya.
Saat ditanya mengenai sosok Deni Karmaina, Direktur PT Rajawali Swiber Cakrawala yang namanya juga muncul dalam perkembangan kasus SKK Migas, Sartono mengaku kurang mengenal sosok Deni, termasuk soal kabar mengenai kedekatan Deni dengan Ibas.
"Saya gak begitu kenal (Deni). Saya gak mau komentar orang lain. Yang jelas saya tidak tahu apa-apa soal itu (pemenangan tender)," tukasnya.
Ia menyebut selama ini dirinya sama sekali tidak tahu apapun soal proyek-proyek SKK Migas, termasuk dengan berbagai perusahaan dalam tender tersebut yang dalam beberapa pemberitaan turut menyeret namanya.
"Saya tidak tahu PT-PT itu, termasuk PT Rekin (PT Rekayasa Industri)," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sartono menyebut, kalaupun kemudian dalam pertemuan yang ia hadiri itu terjadi hal-hal di luar pengetahuan dia, itu merupakan hal yang berada di luar kekuasaannya. Yang jelas ia mengakui ada pertemuan tersebut, namun tidak ada pembicaraan terkait tender SKK Migas dan ia tidak memiliki kepentingan apapun dengan SKK Migas.
"Ya namanya diundang ya saya datang, kalau kemudian misalnya ada apa dan saya dibawa-bawa padahal saya tidak tahu, kan ngeri juga seperti itu," tukasnya.
Sartono menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui persoalan kasus yang terjadi di SKK Migas. Ia menyebut selama ini tidak pernah terlibat dalam kegiatan apapun terkait SKK Migas.
Lebih lanjut, sepupu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu menyebut dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus yang menyeret nama-nama besar di sekitar Partai Demokrat itu.
"Kalau saya terlibat, ya pasti penegak hukum tahu itu. Sekarang ini sudah gak ada yang bisa ditutup-tutupi. Lagipula kalau saya terlibat mana mau saya diwawancara begini, mending saya menghindar," tandasnya.