Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembobol dana nasabah Bank Central Asia (BCA) melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM), bisa menjadikan kartu akses pintu sebagai kartu ATM.
Sindikat beranggotakan 21 orang itu, dalam waktu singkat bisa mengondol uang Rp 1,2 miliar dengan berbekal kartu akses pintu tersebut.
"Kalau di hotel kan ada kunci berbentuk kartu. Alat itu bisa dibeli di mana saja, di toko material, atau toko buku. Itu bisa digunakan dan bisa dijadikan alat untuk mentransfer data dari kartu ATM," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Arief Sulistyanto, Senin (3/3/2014).
Ia mengatakan, anggota sindikat terlebih dulu merekam pin nasabah melalui alat skimmer yang dipasang di mesin ATM.
Setelah mendapatkan seluruh data, pelaku lantas mengunggahnya ke dalam komputer untuk ditransfer ke kartu akses pintu biasa tersebut.
Karenanya, sambung Arief, satu-satunya cara supaya kartu ATM nasabah aman dari pembobolan adalah menjaga kerahasiaan personal indentification number (PIN).
"Nomor PIN nasabah harus betul-betul jaga. Kalau mau memasukan PIN di mesin ATM, lebih baik ditutup dengan tangan," tandasnya.