TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto mengatakan penyidikan pelanggaran "Ratu Mariyuana" Schapelle Leigh Corby masih terus dilakukan.
"Sedang diselidiki, diteliti berapa besar dan dimana pelanggarannya oleh Kementerian Hukum dan HAM," ungkap Djoko Suyanto usai puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 Badan SAR Nasional (Basarnas), Rabu (5/3/2014) di Dermaga PT Pelabuhan Indonesia II, Merak, Banten.
Dijelaskan Djoko, bahwa pembebasan bersyarat Corby bukan tanpa syarat yang harus dipenuhi.
"Jadi harus ada syarat-syarat yang dilakukan dia. Syarat-syarat itu apa saja yang dilanggar nanti dilaporkan, baru nanti kita bisa memutuskan," tuturnya.
Penyidikan pelanggaran yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM, imbuhnya, termasuk pernyataan Mercedes Corby kakak kandung Corby yang mengatakan temuan ganja di tas adiknya diduga sebagai jebakan.
Dalam wawancara dengan Channel 7 Mercedes ingin ganja itu diuji. Selain itu Mercedes ingin jejak dari bandara Australia dan Indonesia dan juga sidik jari diperiksa.
Selain itu, dia menuduh otoritas bagasi maskapai terlibat dalam peletakan ganja itu ke dalam tas Corby.
"Saya tidak tahu siapa yang memasukkannya ke dalam tas itu, tapi aku cukup yakin ada hubungannya dengan seseorang yang bekerja di bandara," tegas Mercedes.