TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dimana saat ini keberadaan keluarga Assyifa Ramadani (19), tersangka pembunuhan terhadap temannya sendiri, Ade Sara Angelina Suroto (19) tidak diketahui.
Sejak tiga hari lalu, Jumat (7/3/2014) hingga Minggu (9/3/2014) kediaman Assyifa di Jalan BB Cipinang Muara 3 Nomor 30 RT 14 RW 04 Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, tampak sepi.
Menurut keterangan dari Jhoni, seorang pemilik kios di dekat rumah Syifa diketahui keluarga Syifa pergi sejak Jumat (7/3/2014) siang usai salat Jumat.
Jhoni pun mengaku sempat melihat kepergian ayah Syifa dan ia sempat menegur ayah Syifa bernama Iwan yang diketahui bekerja di di Samsat Jakarta Timur.
"Saya tahu kabar soal Syifa ditangkap itu, Kamis malam. Saya juga tidak percaya. Tapi Jumat pagi, saya beli koran, ternyata itu benar Syifa. Pas jumat siang, ayah Syifa pergi naik mobil saya sempat menegurnya," ujar Jhoni.
Jhoni mengaku dirinya sempat memanggil ayah Syifa dan menawarkan diri untuk mengemudikan mobil KIA milik ayah Syifa.
Namun niat baik Jhoni ditolak oleh ayah Syifa yang saat itu pergi dengan dua anaknya. Saat itu pun, ayah Syifa tidak menitipkan pesan apapun terhadap Jhoni, tetangga yang sudah bertahun-tahun dikenalnya.
"Saya panggil dia, Wan kemana ? Saya saja yang nyetir. Karena saya tahu, saat itu pasti perasaannya campur aduk. Jadi ya niat saya mau membantu, tapi dia jawab. Enggak usah John, mau buru-buru," tutur Jhon.
Sejak itu, hingga saat ini kediaman Syifa kosong dan tidak berpenghuni. Renovasi rumah Syifa juga terbengkalai sejak sebulan lalu karena ibunda Syifa mudik ke kampung halamannya di Kalimantan.
Diketahui, Ade Sara Angelina Suroto (19) dibunuh pada Senin (3/3/2014) lalu oleh sepasang kekasih Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadani (19).
Pembunuhan itu berawal saat ketiganya bertemu di Gondangdia, lalu Sara dibunuh di dalam mobil Kia Visto milik Hafitd.
Jenazah Sara dibuang di pinggir Tol Bintara KM 49. Jenazahnya ditemukan petugas PT Jasa Marga pada Rabu (5/3/2014) pukul 06.30 WIB. Semula jenazah itu diduga korban tabrak lari. Namun setelah dicocokkan sidik jarinya dengan e-KTP, terungkaplah identitas Sara.