TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konvensi Rakyat telah selesai digelar. Dari tujuh peserta di dalamnya, tiga nama dianggap berpotensi untuk dilirik partai politik menjadi calon presiden pada Pemilu 2014.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie M Massardi, mengatakan tiga nama berpotensial tersebut adalah Rizal Ramli, Yusril Ihza Mahendra, dan Isran Noor. Ketiga peserta tersebut dianggap memiliki gagasan dan pengalaman sebagai pelaksana kebijakan.
"Kalau kita lihat misalnya Rizal Ramli dia bukan hanya punya gagasan,. dia juga punya pernah mempraktikkan pikiran-pikirannya dan itu sudah terbukti ketika dia menjadi ketua Bulog (badan urusan logistik), menteri keuangan dan menko ekonomi. Jadi sudah punya track record dalam melaksanakannya, bukan hanya pidato," ujar Adhie usai debat terakhir Konvensi Rakyat di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (12/3/2014).
Yusril sendiri, kata dia, juga tak kalah hebatnya. Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang itu dianggap Adhie cocok menjadi calon presiden karena latar belakang hukumnya yang kuat.
Pengalamannya, lanjut Adhie, sudah dibuktikan saat menjadi menteri kehakiman (kini menteri hukum dan HAM) dan penataan di Istana Negara.
"Isran Noor juga bukan hanya orang punya visi, tapi dia juga melaksanakan sebagai kepala daerah (Bupati Kutai)," terang Adhie yang menjadi juru bicara kepresidenan di era Presiden Abdurrahman Wahid.
Bagaimana dengan empat calon lainnya, Adhie menilai keempat calon tersebut sebenarnya memiliki gagasan yang cukup baik. Namun kurang dalam pengalaman ditataran pelaksana.
"Yang saya lihat tiga yang terbaik. Empatnya baik dalam penyampaian tetapi belum punya track record dalam pelaksanaan. Jadi memang orang-orang yang empat itu bisa jadi pemimpin tapi dalam kondisi misalnya sebagai menteri atau apa (jabatan tertentu)," tukas Adhie.
Sekedar informasi tujuh peserta Konvensi Rakyat adalah Anni Iwasaki (Tokoh Perempuan), Isran Noor (Bupati Kutai), Ricky Sutanto (Pengusaha), Rizal Ramli (Mantan Menteri), Sofjan Siregar (Rektor Universitas Islam Eropa di Belanda), Tony Ardie (Aktivis Senior), dan Yusril Ihza Mahendra (Ketua Dewan Syuro PBB dan mantan menteri).